24.Park Chanyeol(2)

4.3K 536 20
                                    

Chanyeol baru bisa bernapas lega setelah memastikan mobil Sehun benar-benar meninggalkan rumahnya. Akhirnya ia berhasil mengusir Sehun dan Suho. Tidak, Suho tidak diusir Chanyeol. Hanya Sehun yang meminta Chanyeol mengusirnya.

Sedari tadi Sehun sibuk menanyakan bagaimana wujud lo. Seseorang yang sudah membuat Chanyeol jatuh cinta. Bahkan bukan hanya Sehun, Suho yang tidak terlihat penasaran, sebenarnya memendam dalam hatinya. Ia juga penasaran.

Bukankah Chanyeol sudah lama tidak mengatakan bahwa ia menyukai seorang gadis? Dan ya, Suho baru ingat jika selama ini ia belum pernah mendengar Chanyeol mengatakan itu. Yang ia tahu hanya cerita masa lalu Chanyeol bersama mantannya. Yang bahkan membuatnya trauma untuk jatuh cinta lagi.

Namun semua pertanyaannya itu dipendam oleh Suho. Ia sudah tau, sekeras apapun Sehun memaksanya, Chanyeol tidak akan mengataknnya. Mungkin untuk saat ini. Suho hanya perlu bersabar menanti konfirmasi dari Chanyeol. Dan sekarang ia berakhir dengan Sehun yang sibuk mengomel karna tidak terima akan sifat hyungnya itu.

"Suho hyung, apa kau tidak penasaran?? Aaaah aku sungguh ingin tau bagaimana cantiknya gadis itu sehingga membuat Chanyeol hyung jatuh cinta." omel Sehun.

Suho tersenyum sekilas saat menatap Sehun. Setelahnya ia kembali fokus mengemudi.

"kau saja yang tidak sabaran. Nanti juga ia akan memberi tahu kita jika waktunya sudah tepat." kata Suho yang membuat Sehun mendengus lelah.

Suara ponsel Chanyeol yang berdering membuatnya membuka matanya yang baru saja terpejam. Dengan kesal ia mengangkat panggilan dengan nama Jae hyung itu.

"Chanyeol? Apa kau bisa datang kesini?"
Suara dari seberang sana membuat Chanyeol berdecak kesal.

"aku lelah hyung, tidak bisakah kau mem-"

"aaah, ya aku mengerti. Baiklah. Tapi sebelumnya, bisakah kau melakukan sesuatu?"

.
.
.

Lo baru saja sampai dirumah setelah pulang dari sekolah. Dan keadaan masih sama. Masih banyak ocehan gila yang membuat telinga lo ingin mengeluarkan asap. Namun apa boleh buat? Itu juga bukan salah lo.

Memangnya salah kalo lo dapat jeckpot? Memang salah kalo lo beruntung?

Jelas salah dimata orang lain. Sangat salah dimata Chanyeol Stan yang bergaris keras seperti lo. Bahkan mereka sampai mencurigai lo mendatangi dukun dan ingin menyantet Chanyeol.

Lo berdecih mengingat pahitnya dituding seperti itu. Ingin rasanya lo jelasin apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Tapi lo yakin banget, mereka gak akan percaya dan akan menganggap lo gila, mungkin.

Ya, situasi ini memang membuat lo gila.

Lo tersenyum sebelum mengambil hp lo dan berniat untuk membuka instagram. Akibat di follback Chanyeol, lo jadi pengen sering-sering buka aplikasi itu. Rasanya lo punya harapan dari situ, harapan di dm Chanyeol.

Mata lo terbelak saat melihat akunnya Chanyeol. Sudah tidak ada lagi foto itu. Foto yang setahu lo diambil Chanyeol dan difotonya lagi, lalu ditag ke lo. Hilang. Lo buru-buru ngecek akun lo dan melihat foto yang ditandai. Sama, foto itu juga sudah tidak ada.

Hati lo sakit mendapati kenyataan seperti itu. Lo gemetar, dan sedetik kemudian, lo nangis. Rasanya tuh seperti diputusin dengan sebelah pihak.
Pihak yang sangat lo cintai. Dia, mutusin lo.

Dan setelah beberapa saat, sosial media yang bernama instagram itu pun ramai dipenuhi screenshotan mereka. Screenshot yang menegaskan bahwa Chanyeol menghapus postingannya yang terakhir. Postingan yang menandai lo.

Bahkan ada beberapa akun yang dengan sengaja ngetag lo dan nyebut nama lo di kolom komentar mereka.

"alhamdulillah, dugaan gue bener ya allah."

"huhu, gak jadi patah hati gue."

"nah loh, mampus."

"yahaha dukunnya gak mempan mbak?"

"yang sabar yee, wkwkwkwk"

.
.
.

"Chanyeol ah, kenapa kau bisa seceroboh itu?" tanya Jae hyung saat Chanyeol menemuinya di ruang latihan.

Chanyeol enggan menjawabnya. Ia hanya tersenyum miris tanpa melihat wajah managernya itu. Sungguh dihati kecilnya, ia tidak ingin menghapus kiriman itu.

"reputasimu bisa hancur Chanyeol." sambung Jae hyung.

Chanyeol hanya menatap Jae hyung sekilas.

"kurasa ia tidak sepenuhnya salah." ucap Xiumin kepada Suho yang memerhatikan Chanyeol dengan Jae hyung.

Suho tersenyum, jujur ia kasihan kepada Chanyeol. Ia tau betul bagaimana perasaan Chanyeol saat ini.

"apa gadis itu cantik?" sambung Xiumin yang membuat Suho memundurkan wajahnya.

"kau pasti tau kan? Kemarin bukannya kau langsung mengunjunginya bersama Sehun?" desak Xiumin.

"benar, aku memang mengunjunginya. Dan aku tidak akan memberitahumu secantik apa gadis itu." ucap Suho yang langsung bangkit meninggalkan Xiumin.

"ya ya ya, suho ya! Aishhh.." Xiumin pun ikut bangkit dan mengejar Suho.

Chanyeol langsung pulang ke rumah setelah latihan. Sungguh hari ini ia sangat tidak bersemangat. Bahkan saat Baekhyun mengajaknya makan, ia menolaknya. Siapapun tidak ada yang berani mengajak Chanyeol bicara saat ia sedang badmood, seperti sekarang ini. Mereka pasti akan menunggu sampai Chanyeol ceria dengan sendirinya. Dan itu tidak memakan waktu yang lama.

Sudah dua hari ini tidak ada kabar dari Chanyeol yang membuat para member mengkhawatirkannya. Beberapa memutuskan untuk mengunjunginya. Sudah pasti Sehun terlibat. Anak itu sungguh sangat peduli terhadap hyungnya itu.

"kita tidak membelikannya buah dulu?" tanya Sehun kepada DO dan Suho.

"memangnya dia sakit?" tanya DO tanpa melihat Sehun.

Sehun memutar bola matanya dan mendengus lesu.

"ah pokoknya kita harus membeli buah dulu hyung, siapa tau Chanyeol hyung sakit." ucap Sehun sambil melipat tangannya.

"kau mendoakannya?"

"apa? Tidak lah. Mana mungkin aku mendoakannya sakit. Aaah kalian benar-benar menyebalkan." Sehun jadi kesel sendiri sama DO dan Suho.
.
.
.

"ini gara-gara kau yang mendoakannya tadi." bisik DO pada Sehun yang membuat Sehun terbelak.

"ya! Kau arggghh" Sehun geram sendiri.

"Chanyeol ah, kenapa kau bisa sakit begini?" tanya Suho saat duduk di samping Chanyeol yang terduduk lesu di sofa.

Chanyeol mendengus sambil tersenyum miris.

"hyung, kau masih ingin merahasiakannya dari kami?" sambung Sehun tak sabaran. Rasa penasarannya terhadap lo begitu besar sekarang. Apalagi Chanyeol memang enggan memberitahunya sejak kemarin itu.

"hyung, ayolah. Aku ingin tau seperti apa orangnya." desak Sehun lagi. Chanyeol hanya mendengus geli melihat Sehun.

"ya! Sehun ah. Kau tidak bisa diam?" tegur Suho yang mulai kesal dengan recoknya Sehun.

"kau benar-benar menyukainya?" tanya Suho ragu. Namun Chanyeol masih tahan berdiam lama-lama dan menganggap Suho sedang tidak bertanya.

"Chanyeol ah, jangan terlalu difikirkan. Kau masih ingin fokus pada karirmu bukan?" kini, DO ikut berkomentar setelah sekian detik tidak ada jawaban dari Chanyeol.

Chanyeol tampah berfikir dalam diamnya. Lalu ia mengangguk dan tersenyum.

"kau benar, karirku." ucap Chanyeol pada akhirnya.
.
.
.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang