Takdir

2.6K 247 105
                                    

Suara kembang api terdengar meletus diudara bersamaan dengan Izika yang melangkah cantik disambut Alfa di altar. Semua orang tampak bahagia kecuali Sherra yang menatap Alfa kesal penuh dendam. Apa apaan ini? Dia dibuat kerepotan seharian dan tamu yang Alfa undang untuk pesta semahal itu hanya 10 orang? HANYA 10 ORANG

Hanya 10 orang?

" Sher sabar ya." Senyum Aby menyenggol lengan istrinya lalu tertawa

" Bagus yaa tertawa aja terus. Awas aja itu anak selesai acara aku mutilasi." Sherra menenggak sebotol air mineral lalu melangkah kesal.

Disana...

" Kau cantik." Senyum Alfa lalu mencium Izikamembuat semua yang hadir bertepuk senang.

" Setidaknya bisakah kita mengulang malam pertama lagi nanti?" Bisik Izika membelai wajah Alfa mesra.

" Lo keterlaluan Izika." Alfa tersenyum menarik Izika kedalam pelukannya lalu mengajaknya kelantai dansa.

Benar benar malam yang membuat Izika bahagia.
Entah kenapa, ia tak ingin melepas pandangannya dari sosok Jeffan kedua ini.
Selalu ingin menatapnya, bahkan ingin waktu berhenti disana

Izika tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya..

Suasana Pesta

" Kau ingin minum sesuatu?" Tanya Vallen meraih pinggang Alicenya mendekat. Tapi... Alice menghindar

" Jangan menyentuhku." Ucapnya dingin. Vallen mengerti. Ia kemudian meraih gelas anggur dimeja dan menenggaknya tandas, bola matanya berkaca kaca.

" Vallen." Mira memegang pundaknya lembut lalu tersenyum menyerahkan gelas kecil togu ketangannya

" Tidak baik ayah mempelai pria mabuk diacara pernikahan putranya kan? Apa kau baik baik saja?" Tanya Mira cemas. Vallen tak menjawab, ia hanya meraih gelas itu dari tangan Mira lalu mengenggaknya tandas.

" Vall..

" Jangan menggangguku!" Potong Vallen mengusap rambutnya jengah lalu beranjak pergi dari keramaian dengan tatapan kesal

" Apa semuanya baik baik saja mom?" Tanya Evan menghampiri Mira yang hanya mengangguk kecil.

Sementara Trevian...

Ia mengambil napas berat, manatap kearah Izika yang tampak begitu cantik, mencoba menahan genangan air yang mendesak dari bola matanya. Jari jarinya mengepal erat, rahangnya gemerutuk.

Jauh dalam hening tiba tiba...

" Mau berdansa?" Tanya Amanda mengulurkan tangan.
Trevian menatapnya malas.

" Kak Trev, berdansa denganku yuk." Ajak seorang teman Alfa menghampirinya.

" Lihat, sekarang ada 2 gadis yang mengajakmu. Apa kau mau menghabiskan malammu duduk disini seperti pemuda bodoh?" Amanda menepuk bahu Trevian menenangkan.

" Kak Aku Febi, kelas pertama di DHS, boleh kenalan kan?" Senyum gadis itu masih mengulurkan tangannya.

Trevian menatap Amanda yang mengernyit ngernyitkan alisnya.
Tapi...

" Maaf, aku tidak ingin berdansa dengan kalian." Tolaknya berdiri, lalu...

" Hei kau mau kemana?" Teriak Amanda.

Trevian melangkah gontai kearah Alfa dan Izika, entah apa yang ada dipikirannya. Tiba tiba ia menahan pundak keponakannya itu.

" Alfa boleh aku berdansa dengan Izika?" Tanyanya sarkatis membuat Izika mengernyit tak suka.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang