Berita duka

1.7K 224 42
                                    

" Awww." Mira meringis menahan jarinya yang baru saja teriris pisau saat memotong wortel.

" Tante baik baik saja?" Tanya Izika yang membantunya memasakkan bubur untuk Trevian. Mira mengangguk pelan, tapi entah kenapa.. hatinya merasa sangat cemas. Entah kenapa, bayangan wajah Vallen memenuhi otaknya.

" Hai." Mira menoleh saat itu. Dia mulai kesal karna seharian Vallen tak datang dan bahkan tak ingat hari ulang tahun Aby yang pertama.

" Kau masih ingat rumahmu? Aku kira kau tak akan pulang." Celetuk Mira kesal

Namun...

" Aku mencari ini." Vallen menunjukkan sebucket mawar merah yang sangat indah ke hadapan Mira. Jujur, saat itu amarah Mira langsung menguap entah kemana.

" Kenapa kau memberiku mawar? Yang ulang tahun putra kita. Bukan aku Vallen." Celetuk Mira mengembungkan pipinya.

" Astaga!" Vallen menepuk keningnya. Dia benar benar menunjukkan bahwa dia lupa kalau hari itu Aby ulang tahun.

" Kau lupa kan? Ya Ampun Vallen... kau ingat mencariku mawar. Tapi ulang tahun putramu..."

" Sssshhh."

Ucapan Mira terhenti saat tiba tiba Vallen menunjuk ke sebuah arah. Sebuah mainan terletak manis di sana. Dorongan bayi yang cukup mahal.

" Aku tidak lupa Mira, bagaimana aku bisa melupakan ulang tahun Aby. Dia bagian dari dirimu dan segalanya tentangmu mana bisa aku lupakan. I love you." Bisik Vallen di telinga Mira lalu memeluknya hangat.

" Kalau begitu kapan kita menikah?" Bisik Mira mengecup leher Vallen sensual. Vallem tersenyum lalu memainkan matanya

" Aku lapar." Tawanya renyah kemudian.

Saat itu aku sangat bahagia...
Bersama dengannya...
Hidup dengannya...
Sosok Vallen yang manis dan juga... elegant
Dia selalu mengatakan cinta padaku tapi entah kenapa... dia tidak pernah mau menikahiku
Seakan akan...
Dia tidak benar benar ingin memilikiku seutuhnya karna dia masih memikirkan hati Erick
Dia pria yang baik


" Tante?" Izika memegang bahu Mira menyentakkan lamunannya.
Tanpa sadar, air mata Mira menetes

" Aku tidak apa apa." Jawabnya mengulas senyum


Dilain tempat

Alfa yang tengah mengendarai motornya cepat menghentikan lajunya di sisi jalan. Tepat di mana pertama kali dia bertemu Izika dulu.
Beberapa waktu, ia berkutat dengan sepi di tempat sunyi itu hingga tanpa sadar bola matanya memerah

" Kenapa aku bisa terjebak denganmu Izika." Ucapnya mengepalkan jari jarinya penuh penyesalan

" Kenapa aku harus bertemu denganmu." Gumamnya. Sebelum...

" Wah ada anak orang kaya sendirian nih."

Alfa menoleh

Beberapa pria dengan tubuh kekar melangkah di depannya. Sudah bisa ditebak apa maksud mereka.

" Serahkan kunci motor dan dompetmu nak, kalau kau masih sayang nyawamu!" Pinta salah satunya. Alfa menatap mereka tajam.

" Wah anak ini sepertinya tidak takut pada kita. Hei anak sekolahan! Serahkan dompet dan kunci motormu!!" Bentak yang lainnya mengelilingi Alfa.

" Jangan macam macam denganku!" Ujar Alfa tenang menyulut amarah mereka.

" Wah cari mati ni anak." Tekan salah satunya melangkah mendekat. Dan...

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang