Patah

2.2K 212 20
                                    

" Dia mengalami sindrom HELLP tuan, akan sangat beresiko jika kehamilan ini dilanjutkan. Entah pada bayi atau pada ibunya. Apa anda punya riwayat sesak? Tanya dokter itu kearah Izika yang menyeka air matanya lalu menggeleng pelan

" Struck ringan? Atau tekanan darah tinggi?"

Sekali lagi Izika menggeleng, ia melirik kearah Alfa yang duduk disisinya.
Sepertinya dokter itu mengerti. Ia menarik napas panjang. Lalu membuka suara

" Stress berkepanjangan juga berpotensi besar terkena sindrom ini, sebaiknya anda berpikiran positif ya." Dokter itu memegang tangan Izika yang gemetar dimejanya.

" Apa bayiku akan baik baik saja? Aku mohon selamatkan bayiku. Ada orang yang sangat membutuhkannya, bayi ini harus menolong ayahnya." Ujar Izika tulus, membuat Alfa menatapnya getir.

Ayahnya? Apa yang dia maksud menolongku?
Bagaimana wanuta ini bisa tau penyakitku?

Beberapa menit suasana menjadi sepi setelah mereka keluar dari ruangan dokter kandungan.

" Kau sudah baik baik saja?" Tanya Izika menatap pemuda yang juga melangkah disisinya.

" Seharusnya itu menjadi pertanyaanku, apa kau baik baik saja?" Senyum ramah pemuda itu.

" Selama kau berada disisiku aku akan selalu baik baik saja." Ujar Izika mencoba meraih lengan Alfa. Namun...

" Izikaaaa!!!" Teriak seseorang yang tampak baru turun dari sebuah mobil mewah dihalaman Rumah sakit.
Dia berlari kearah Izika dan Alfa, seseorang yang tak lain adalah...

" Trev?" Izika mengernyit.

" Syukurlah, kau baik baik saja. Aku mencarimu sejak tadi jadi aku putuskan untuk melacak keberadaanmu dengan ponsel. Izika ayo ikut." Ajaknya memegang lengan gadis itu. Tapi... Izika bergeming, ia seolah berat menatap kearah Alfanya.

" Kalau begitu aku keruangan dokter Andre dulu, kau bersamanya saja." Ujarnya kemudian menunduk hormat kearah Trevian sebelum beranjak. Namun...

Langkah Alfa terhenti saat Izika tiba tiba mengejar dan memeluknya dari belakang.

" Nona...

" Biarkan, ini keinginan bayiku. Aku mohon, 1 menit saja, biarkan aku memelukmu." Pinta Izika dengan air mata yang mulai meleleh turun.

Cepatlah kembali menjadi dirimu Alfa,
Aku sangat mencintaimu
Merindukanmu
Dan membutuhkan kehadiranmu

Deg. Entah kenapa, jantung Alfa seakan berdetak lebih cepat, ada perasaan hangat dihatinya.

Apa dia benar benar istriku?

Trevian yang melihat semua itu melangkah, meraih lengan Izika yang memeluk pria didepannya dengan tangis seolah olah dia sangat yakin itu Alfanya.

" Jangan seperti ini, sampai kapan kau akan melukai hatimu sendiri." Ujarnya memberi nasehat. Alfa membalikkan badan, menatap kedalam mata Izika yang juga menatapnya penuh harap

" Nona aku bukan suamimu." Ujarnya entah keberapa kali. Membuat gadis itu tanpa sadar meneteskan air mata. Ia mematung tanpa sepatah katapun.

" Ayo Izika, jangan mengganggunya lagi. Oia terimakasih atas bantuanmu, Jeffan." Senyum Trevian ramah.

" Alfa." Air mata izika meleleh mencoba meraih lengan Alfa. Ia seolah tak mendengarkan nasehat Trevian sama sekali.

" Izika." Trevian menahannya

" Pergilah!" Ujarnya kearah Alfa. Yang kemudian mengangguk dan beranjak pergi. Namun...

" Alfaaaaa!!" Teriak Izika melepas tangan Trevian. Ia berontak, Trevian benar benar tak menyangka Izika akan sehisteris itu. Wanita itu mengejar Alfa yang tampak melangkah cepat menjauh darinya

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang