Cahaya matahari itu membuat kelopak matanya bergerak, bibir keringnya mulai terbuka perlahan. Ia merasakan sakit di belakang kepala dan sekujur tubuhnya. Pelan pelan, bola matanyapun melihat pancaran sinar yang seakan menghantam kornea. Entah berapa lama ia tak sadarkan diri. Senyum terbesit di bibir mungilnya saat melihat siapa yang tertidur sambil duduk di sisinya.
" Aku tahu kau tidak akan setega itu." Gumamnya mencoba membelai rambut legam Sean. Ya, Sean. Entah apa yang terjadi, mungkin malaikat penjaga neraka sedang pergi liburan hingga sosok ini kembali dan membawa Vannesa bersamanya. Mungkin ada malaikat lewat dan memberikan wangsit tiba tiba atau dia terbentur lalu berubah menjadi malaikat sementara. Yang jelas, Vannesa semakin mampu melihat kebaikan tersembunyi di dalam sosok suami kejamnya ini.
Sean tampak tertidur begitu lelap, hingga belaian Vannesa tak bisa membangunkannya. Apa yang dia alami sebenarnya? Rumah siapa yang mereka tempati itu?
" Sean!" Teriakan ayahnya seolah kembali membentur di ingatannya. Ibunya yang tampak bersender di sofa dengan bir di tangan, kondisi rumah yang berantakan. Dan anak kecil yang berlari dengan peluh memenuhi sekujur tubuhnya, tatapannya penuh ketakutan
" Dari mana kau anak sial? Aku sudah memanggilmu berkali kali! Apa telingamu menjadi tuli hah? Ayoo pegang ini! Sekarang latihan menembak!" Tekan ayahnya menyodorkan pistol berisi 6 peluru ke tangannya. Anak itu benar benar ketakutan, ia bahkan tak memegangnya dengan benar. Sementara teman temannya terlihat menunggunya di ambang pintu
" A...ku a...ku mau bermain ayah. I...ni ini halloween. A... ku.. a..ku!"
" Heeii kaliaan!!" Sosok tinggi tegap itu menghampiri teman teman Sean dengan senjata laras panjang di tangannya.
" Pergi dan jangan ajak Sean bermain lagi atau kepala kalian akan aku pecahkan satu satu!" Bentaknya membuat semua anak anak itu lari ketakutan.
" Dan kau! Ayo ikut!"
Dia menarik Sean kasar, menuju ruang pribadinya. Membuat anak itu ketakutan dan jiwanya mati dalam kesedihan yang mendalam. Ada sebuah foto di sana. Foto Vallentino Abigail. Sosok yang melenyapkan kakaknya, kesayangan ayah dan keluarganya. Sosok yang merenggut masa kecilnya.
" Bunuh kelinci ini!"
" A...ayah." Bola mata Sean kecil memerah, itu Bunny, kelinci kesayangannya. Sean sangat menyukai kelinci dan itu adalah satu satunya mahluk yang diizinkan dipelihara anaknya hingga tersedia ruang khusus di mana mereka beranak pinak.
" Apa yang kau pikirkan hah? Aku memberi makan mereka dengan gratis? Bunuh kelinci itu atau alat ini akan kembali membuatmu kejang!" Ancam ayahnya menunjukkan alat strum menyakitkan yang telah membuat beberapa luka di tubuh mungilnya.
" Aku tidak bisa!"
" Baiklah kalau begitu."
Ccccrrrtttttt
" Aaaarkkhhh."
Crrrttttt
" Ayah ampunn...!"
Cccrrrttttt
Dan
"Dor"
" Ayah!!!!" Sean terbangun dengan keringat yang mengucur di kening, bola matanya memerah dan tangannya gemetar
Aku tidak dilahirkan
Aku diciptakan
Aku hanya dipelihara bukan dirawat
Aku tidak pernah mendapatkan masa kecilku
Tidak juga mengerti arti cinta
Karna itu, aku sangat membencinya
Sangat membencinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomansKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...