Alice Alvaro

2.9K 266 51
                                    

Izika masih duduk di sofa itu sampai larut malam, ia hanya diam mematung menatap pecahan kaca di kakinya. Entah kenapa ia jadi begitu sedih

Izika POV

Seandainya aku tidak melihat semua lembaran itu tadi mungkin aku tak akan sesedih ini.

Setiap manusia memiliki cerita hidupnya sendiri. Aku salah satu wanita modern yang tak percaya akan adanya rainkarnasi.

Tapi mungkin, sebelumnya aku tidak percaya karna setiap orang yang terlahir kembali harus memperbaiki kehidupan yang sebelumnya dan hidup dengan hidup mereka yang baru.

Mereka melupakan semuanya..

Tapi aku? Entah apa yang Tuhan inginkan ... aku mengingat semuanya dengan jelas dikepalaku..

Rasa sakit itu...

Kisah itu...

Selalu menghantui mimpiku...

Seandainya aku tidak mengingatnya. 

Seandainya aku bisa hidup normal seperti yang lainnya...

Kenapa ini hanya terjadi padaku?

Izika Pov End

Izika menangis mengambil pecahan dikakinya, sikap Alfa yang sangat kasar dan berubah dari kepribadian Jeffan benar benar menyakitinya

Seberkas ingatannya kembali menguar. Ingatan saat mereka berada di penjara, saat Jeffan menghapus air matanya lalu memeluknya lembut

" Jangan menangis Akira, atau angin akan marah padamu." Bisiknya hangat

Jeffan yang dicintai semua orang, dia yang baik hati, yang selalu sabar dan selalu berkorban

Rasanya menjadi semakin menyakitkan.

Jauh dalam sedihnya. Tiba tiba...

" Maafkan aku."

Deg

Apa ia bermimpi?
Suara itu...

Perlahan, Izika merasakan ada seseorang yang menyelimuti tubuhnya dengan sebuah jaket. Membuatnya beku seketika

Suara ini?
Perlakuan ini?

" Jangan menangis, jika kau seperti ini jangankan aku, bahkan angin akan marah padamu."

Deg

Deg

Deg

Izika langsung melepas jaket ditubuhnya dan menoleh dengan wajah pucat. Seolah tak percaya, sosok yang sama yang berada dimimpinya tersenyum manis padanya. Senyum yang sama, tatapan yang sama, penampilan yang sama, kebaikan yang sama...

" J .effa...n?." Suara Izika tercekat dikerongkongan.

Benarkah ini?

" Maaf aku keterlaluan, ayo... tidur." Ucapnya lagi. Dan....

Jreennnggg...

Alfa tersentak saat tiba tiba Izika berhambur kearahnya, memeluknya erat hingga pemuda itu bisa merasakan napasnya yang sesak dilekukan lehernya. Entah apa yang terjadi, Izika menangis. Ia benar benar menangis.

" Aku... aku.. merindukan sikap baikmu, aku mohon... jangan berubah menjadi orang lain. Jangan menakutiku lagi..." Tangisnya menekan Alfa.

" Izika." Bisik Alfa pelan. Berusaha melepas pelukannya yang terasa aneh

" Jangan... jangan.. aku mohon jangan menjadi kejam." Tangis gadis itu. Dan ...

Bola mata Alfa membundar saat Izika terasa mencium pundaknya lembut.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang