Pembalasan

1.6K 116 37
                                    

Tok Tok Tok

" Tunggu sebentar!!" Teriak Raya mematikan rokoknya dan berdiri merapikan celana robeknya yang sudah usang sebelum melangkah ke arah pintu.

Tok Tok Tok

Ketukan itu terdengar semakin cepat dan kuat

" Iya iya. Apaan sih ketuk ketuk rumah orang tengah malam begin.....

Ucapannya terhenti saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya. Pria itu mengenakan kemeja putih dengan 3 kerah kancing terbuka dan lengan baju yang dilipat sampai sepertiga lengan. Rambutnya basah oleh gerimis di luar, tatapannya begitu tajam dan memikat. Membuat gadis itu lantak hanya dengan menatap wajahnya.

" Mikai....

Bug

Brak

" Aaarrrkkkhhh!!" Raya memekik saat tubuhnya tiba tiba di dorong dan dibanting ke arah sova.
Sudut bibirnya langsung berdarah

" Mika ada apa? Aaaww." Ia kembali memekik saat lehernya tercekik. Dia kuat, urat urat tangan sexinya terlihat mencuat menekan pangkal leher Raya yang sudah memerah wajahnya. Lalu...

Brak

" Mika kau kenapa?" Tangis Raya. Kali ini Vallen mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Dan...

" Kau harus mati!" Ucapnya mengarahkan pistol itu ke kening Raya yang ketakutan, mata Vallen memancarkan kemarahan, wajah tampannyapun memerah. Aura dingin terpancar dari tubuhnya, dia benar benar menakutkan. Sangat mengerikan

Saat Vallen bersiap menekan pistol kalibernya itu tiba tiba...

" Vallen!"

Dor

" Lepaskan aku!" Teriak Vallen membanting Charlie ke dinding. Pria itu berusaha menahan Vallen agar tidak menembak putrinya.

" Apa kesalahan Raya Vallen? Dia hanya menyukaimu saja! Kenapa kau begitu marah dan memukulnya seperti itu? Tak ada pria yang melukai seorang gadis seperti caramu barusan." Tukas Charlie dengan keringat dingin membasahi keningnya.

Mendengar itu, kening Vallen mengernyit. Dan...

" Aaawwwhhh ayaaahhh!!" Raya memekik, menangis saat Vallen mencengkram dagunya kuat dan membuatnya berdiri dengan kaki yang sudah lemas

" Aku tidak datang sebagai seorang lelaki. Aku datang sebagai seorang suami! TANYAKAN PADA PUTRIMU APA YANG DIA LAKUKAN PADA ALICE! AKU PASTI AKAN MELENYAPKANNYA!!" Teriak Vallen dengan urat leher menegang.

" Aku tidak melakukan itu Mika, aku tidak melakukan apapun pa..pada Alice!" Isak Raya

Brak

Vallen lagi lagi melemparnya jatuh ke lantai

" Jangan membohongiku! Aku tidak akan mengampunimu hanya karna kau putri Charlie." Tunjuk Vallen memerah

" Tapi apa yang dia lakukan Val?" Tanya Charlie ketakutan. Dia sangat tahu watak Vallen kalau sudah semarah itu. Bahkan bisa saja jasad putrinya tak akan dikenali

" Dia menyekap Alice dan membuat sesuatu yang mengerikan terjadi padanya. Dia harus mati!!" Vallen kembali mengarahkan pistolnya pada Raya yang sudah terduduk tak berdaya dengan kening lebam

" Kau mencintaiku bukan? Karna itu kau menyakiti istriku! Matilah dengan cintamu itu!" Senyum Vallen dingin. Dan...

" Vallen dia tidak bersalah!" Tahan Charlie memegang pergelangan tangan sahabatnya itu.

" Percayalah! Raya memang mencintaimu. Tapi dia selalu bersamaku akhir akhir ini.  Dia tidak pernah kemanapun jadi bagaimana caranya dia menyakiti Alice?" Ujarnya penuh harap. Vallen terdiam

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang