Sikapi dengan bijak
Izika menatap layar ponselnya berkali kali di kamar mandi. Ada begitu banyak pesan, 201 mitscall dan 30 lebih WA disana dari Trevian yang sama sekali tak ingin ia baca.
Izika benar benar kecewa pada Trevian, dan sejak dulu dia tidak ingin menjadi gadis yang plinplan dalam memilih.
" Maaf Trevian, mungkin masa laluku akan terkubur bersama kenangan kita dan ini." Ujarnya lalu membongkar HPnya sendiri, mengeluarkan kartunya dari sana dan melemparnya ke dalam Wc.
Izika menahan hatinya, bukan hal mudah mengubur semua kenangannya dengan Exsa, walaupun itu hanya percikan kehidupan sebelumnya. Exsa benar benar pernah menjadi segalanya bagi Izika.
Jauh dalam hening...
Tok tok tok. Terdengar pintu kamar mandi diketuk.
" Ka, lo melahirkan didalam? Lama amat!" Tekan Alfa diluar.
Izika menyeka air matanya lalu berusaha tegar menatap wajahnya dicermin.
" Sekarang yang terpenting adalah Alfa, aku harus berusaha benar benar mencintainya dan menerimanya sebagai suamiku." Ujarnya meyakinkan diri. Lalu...
" Klek"
" Bawel amat nanya lahiran, mau cepet cepet punya anak?" Senyum Izika, Alfa bergidik ngeri.
" Minggir, gw mau ke toilet." Ujarnya menarik lengan Izika keluar. Dan....
" Brak." Alfa membanting pintunya kasar.
" Benar benar putra mr. Vallen, huft." Izika beranjak ke lemari besar di dekatnya, tersenyum menatap deretan kemeja Alfa yang tampak berjejer rapi, bersih dan harum.
Secuil niat jahil kemudian terbesit di otaknya.
Ditoilet, Alfa melepaskan perbannya.
Ia mendesis melihat bekas jahitan dan sedikit botak disana.
Tapi bukan ke toilet sebenarnya alasan Alfa memasuki kamar mandi itu melainkan...Tes. Darah segar kembali menetes dari hidungnya. Ia sudah terbiasa, dalam hal normal menyadari kapan penyakit itu akan kambuh, kepalanya sudah sangat pusing sejak tadi. Alfa melepas kemejanya, lalu mulai menyalakan Shower.
Mengguyur tubuhnya dengan air hangat yang menenangkan sembari meredam rasa sakit. Benar benar anak yang kuat.Namun...
" Klek".
JEDEG. Seketika Alfa meraih handuk di sana dan melilitkannya ketubuhnya.
" Ops, aku tidak tahu kau sedang mandi." Senyum Izika dengan kemeja putih milik Alfa yang melekat ditubuhnya.
Gak apa apa deh...
Aku dikata katain sekarang...Mau bagaimana lagi, menikahi Trouble maker yang gak tau sopan santun resikonya memang harga diri. Batin Izika
Ia melangkah pelan memasuki kamar mandi itu, tersenyum menatap bayangan Alfa di balik kaca buram didepannya. Perlahan, ia memutar kunci kamar mandi dan meletakkannya didalam Bra miliknya.
Lalu...
" Eh guru mesum keluar gak?" Tekan Alfa dibalik pintu.
" Enggak." Jawab Izika melepas ikat rambutnya, membiarkan rambut blondenya menggerai indah.
" Eh lo gila ya, keluar!" Teriak Alfa disana. Izika tersenyum menatap bayangannya
" Alfa." Ujarnya. Dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...