" Alfa, jalan jalan yuk." Ajak Izika diruang tamu saat semua orang berkumpul. Alfa tak mendengarkan, dia hanya sibuk memencet mencet hpnya seolah tak peduli. Sibuk dengan game onlinenya.
Ini sudah 2 minggu sejak mereka keluar dari rumah sakit. Tapi sepertinya kehamilan Izika tak merubah apapun dari diri Alfa. Sikapnya masih acuh
" Ekhm, Al kamu dengar gak sih istrimu ngomong dari tadi?" Sherra menendang kaki Alfa dengan kakinya.
" Hmmm." Hanya itu. Hanya gumaman.
" Alfa jalan jalan yuk." Rengek Izika lagi.
" Tidur saja. Nanti lelah." Alfa bahkan tak menatap.
" Alfaaa!!." Teriak Izika kesal.
" Apa?" Alfa memutar bola matanya kesal, menatap wajah Izika yang sudah memerah.
" Kamu jangan kayak dia yang sayang, sumpah kayak manusia batu." Celetuk Sherra lalu mengambil koran dimeja asal dan kembali duduk disisi Aby yang hanya tersenyum tak ikut campur.
" Apaan sih kak?" Alfa mengernyit
" Ya kamu lah, istrimu hamil. Harusnya kamu perhatian, bukannya perhatian malah dicuekin. Aku jadi izika aku potong juniormu!" Tekan Sherra.
" Uhuk Uhuk." Aby terbatuk mendengar ucapan Sherra yang sarkatis dan terdengar horror
" Sher, sebaiknya kita kedapur yuk aku lapar." Ajaknya memegang tangan Sherra yang tampak sudah mulai sangat kesal.
" Memangnya kalau hamil harus dimanja gitu?" Tekan Alfa dengan tatapan tajam
Sherra berasap sepertinya
" Kamu tuh ya, gak ada bersyukur bersyukurnya dikasih anak. Gak ada rasa perhatiannya sama sekali." Ujarnya.
Aby mengerti sekarang. Ia memeluk pundak Sherra lembut. Sherra masih terluka karna tidak dapat hamil lagi.
" Ayo kita kedapur." Ajak Aby
" Tapi By...
" Aku lapar." Senyum Aby manis. Sherra mengangguk pelan.
" Ayo." Ajak Aby memegang tangannya lembut dan Sherrapun menurut.
" Cih ganggu aja!" Gumam Alfa kemudian meletakkan HPnya di meja dan menatap Izika jengkel
" Dokter bilang lo harus istirahat kan? Kenapa lo manja banget sih ah." Celetuknya
" Apa? Manja? Eh Alfa ini anakmu juga, batu!" Tekan Izika kesal.
" Gw nyuruh lo hamil? Gak kan. Lo nya aja yang mau, jadi...
" Aawww." Ucapan Alfa terhenti saat Vannesa bangun dari duduknya lalu berdiri menginjak kakinya kesal. Dia yang dari tadi diam saja kesal juga lama lama
" Bangun dan ajak kak Izika jalan jalan. Gak tau diri banget sih kakak, kak Izika udah baik banget sama kakak. Kalau bukan dia siapa juga yang mau punya anak dari demon kayak kakak." Celotehnya mengembungkan pipi kesal.
" Bodo amat, terserah gw mau ngapain kan. Anak kecil jangan ikut campur urusan orang dewasa. Minggir ah!!" Alfa berdiri mendorong Vannesa kejengkang di sofa.
Tapi...
Deg. Alfa terdiam..
Ada apa ini? Kenapa semakin hari rasanya semakin... sakit
" Kak Alfa, Ines teriak ni ya biar mommy sama daddy turun? Minta maaf gak sama kak Izika. Kak Alfa ini keterlaluan ya. Urusan orang dewasa apa? Kak Alfa juga baru 17 kemaren kan. Kak Alfa tega banget ish." Vannesa menarik kemeja Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...