Maafkan aku

1.8K 219 34
                                    

Tap Tap Tap

Dia melangkah menyusuri lorong gelap itu. Gaun tidur yang ia kenakan tampak menari bersama angin, entah di mana, semuanya terlihat gelap, sunyi dan... dingin.
Rambut panjangnya terlihat menjuntai sepinggang.

" Hello... ada orang di sini???" Teriaknya mengusap lengan.
Tidak ada ujung, ataupun sisi di sana. Hanya lantai dingin tak berwujud yang menyapa kaki telanjangnya.

Hingga...

" Mira!"

Deg

Sebuah suara menghentikan langkahnya. Seluruh nadinya terasa dingin mendengar suara itu. Seakan, detak jantungnya terpompa lebih cepat. Rindu, sedih, gemetar menjadi satu. Perlahan, ia menoleh ke belakang.

Air matanya langsung tumpah melihat wujud yang tampak berdiri di belakangnya dengan tatapan sayu, mata birunya yang menawan, rambut emasnya dan paras tampannya yang sudah lama tertidur.

" E... rick?" Tanyanya seakan tak percaya.

Ya, Erick. Dia hadir dengan wujud masa lalu, mengenakan seragam SMU, almamater Damitri, Erick yang angkuh dan membuatnya jatuh cinta dulu. Erick yang seakan selama ini dia lupakan. Dia benar benar terlihat menawan, tidak pernah berubah.

" Kau tidak merindukanku?" Tanyanya merentangkan tangan. Dan bagai magnet, Mira langsung berlari memeluknya. Menangis sesak dan menghirup aroma yang sudah sangat lama dia rindukan.

" Erick jangan pergi! Jangan pernah pergi lagi. Jangan pernah! Jangan pernah!" Tangis Mira sesak.

Erick memejamkan matanya, setetes bulir bening mengalir dari pelupuk mata itu.

" Aku kecewa padamu Mira." Bisiknya membuat Mira menggeleng cepat menangkup wajahnya. Dingin, dia benar benar dingin

" Kau mencintai Vallen?"

" Erick, a..ku..

" Kenapa kau menyakitiku bahkan setelah aku mati. Aku tidak pernah menghianatimu Mira, aku masih Erick yang sama. Erick yang dulu, kau mencintai Vallen kan?" Tanyanya berkaca kaca

Mira menggeleng pelan.

Tidak, hatinya... terasa begitu tenang berada di sisi Erick, sangat tenang. Seolah kepedihannya seketika menghilang. Dia menangis

" Bawa aku bersamamu sayang." Isaknya meremas kemeja Erick

" Aku tidak bisa hidup sendirian. Aku sangat merindukanmu, aku sangat kehilangan dirimu. Erick, aku sangat kehilangan dirimu." Mira sesenggukan
Mendengar itu, Erick tersenyum, ia memegang dagu Mira lalu menghapus air matanya pelan

" Aku tidak pernah ke manapun, saat kau memejamkan mata, aku akan selalu di sini." Ucapnya menunjuk dada Mira

" Mira, kita memang selalu bersama. Jaga anak anak kita. Di sana ada wujudku yang lain, wujud cinta kita. Jangan sakiti mereka. Percayalah, kau hanya mencintaiku. Tanyakan itu pada hatimu, jangan lukai putri kita karna kesedihanmu. Maafkan aku sayang, aku tidak pernah ingin meninggalkanmu seperti ini, tidak pernah." Tangis Erick sedih

" Erick maafkan aku." Isak Mira penuh penyesalan

" Maafkan aku." Tangisnya lagi lalu memeluk Erick erat.

Erick membelai punggung Mira pelan

" Aku tidak pernah ingin meninggalkanmu Mira, hanya ragaku yang tidak mampu dan pergi. Tapi cintaku akan selalu berada bersamamu. Selalu." Bisik Erick mengecup kening Mira hangat.

" Jangan pergi!" Isak Mira saat Erick melepaskan tangannya

Pemuda itu perlahan menghilang setelah melambaikan tangan ke arah Mira.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang