Breath and Heart ( Mr. Elegant )

Obsesi

" Jika anda mau, anda bisa tinggal di sini selama beberapa waktu tuan."

Izika menyeka air matanya seraya memegang hangat tangan Trevian yang benar benar dingin. Ditatapnya wajah tampan yang terpejam rapat itu erat, seakan tanpa kehidupan di sana.
Sejenak, ia mengenang masa lalu...

" Akira kau benar benar cantik." Sentuhannya, tatapan mata birunya yang memikat dan kenakalannya sebagai Exsa di masa silam.

" Aku pasti akan memenangkan hati suamiku Exsa. Karna sampai kapanpun. Aku istri shahnya."

----

" Akira aku jatuh cinta padamu!"

Kekejian, amarah, rasa bersalah dan rasa kecewa memisahkan mereka di masa lalu. Dan kini, hati yang menghianati mereka.

~ Ada apa dengan hatiku ~ Izika

Kini dia terjebak agar kembali ke jalan di mana masa lalu di kehidupan sebelumnya belum selesai. Kembali bersama Exsanya.

" Katakan padaku Trev, apa yang harus aku lakukan? Takdir mempermainkan kita berdua. Dan saat bersamamu aku benar benar merasa bersalah. Maafkan aku trev, hatiku menghianatimu di kehidupan ini, tapi aku mohon... bangunlah!" Izika benar benar mengangis sesak kali ini

" Aku mohon bangunlah!" Ulangnya.

Hingga....

" Sedang apa kau di sini!!"

Deg. Suara ayahnya terdengar berteriak dari luar. Apalagi saat...

" Ini rumah kakek gw tua bangka! Lagi pula seharusnya gw yang bertanya. Bukan lo!"

Suara itu...?

Alfa?

Izika langsung berlari keluar kamarnya.
Benar saja, itu tak lain adalah suaminya " Alfa Abigail " bersama dengan ibunya yang tampak di papah " Alice ". Ingin rasanya Izika memeluk sosok yang sudah berhari hari tidak ditemuinya itu. Apalagi saat melihat wajah ayah dari putrinya itu terlihat sangat pucat dan lelah. Izika benar benar merindukannya.

" Kau benar benar mewarisi sifat ayahmu. Keluarga Abigail yang tidak tahu malu dan arogan!" Ayah Izika memerah

" Heiii jaga mulut lo atau gw akan potong lidah lo keluar!" Tunjuk Alfa dengan mata memerah semakin membuat tuan Leonard berang.

" Dasar anak kurang ajar! Namamu, kelakuanmu dan sikapmu benar benar mirip dengan kakekmu yang sudah jadi bangkai itu!" Tekannya

" Katakan saja kalau kau bosan hidup. Gw juga suka membunuh siapapun yang berani menjadi sampah di depan mata gw seperti lo!" Seringai Alfa

Tuan Leonard benar benar marah. Ia hampir saja mendekati Alfa, sebelum...

" Ayah!" Izika menahan lengannya

" Tolong jangan sakiti dia." Ujarnya memerah menatap ke arah pemuda berambut pirang yang mengernyit menatapnya.

" Jadi lo di sini? Sementara anak lo bikin pusing. Selama ini lo di sini? Apa apaan ini Izika!" Bentaknya emosi.

" Izika? Apa maksudnya?" Tanya tuan Leonard menatap putrinya penuh tanda tanya

" Ti..tidak ayah. Di.. dia.. dia." Izika meremas tangan ayahnya seraya menatap ke dalam mata Alfa.

" Jawab ayah Izika! Apa maksud perkataan bocah ini? Anak? Kalian ada hubungan apa? Kau mengenalnya?" Teriak Tuan Leonard mulai memerah.

Izika menatap wajah tua ayahnya

Maafkan aku Alfa
Aku tidak ingin kehilangan ayahku

" Izika kenapa kau diam?" Tekan Tuan Leonard sekali lagi. Wajah tuanya tampak sangat gelisah. Sekali lagi, Izika menatap ke arah Alfa