Obsesi

702 87 22
                                    

" Kau, Valentino Abigail. Apakah kau menerima Alice Alvaro sebagai istrimu yang sah, mendampinginya saat sakit dan sehat, selamanya?"

Ruangan itu begitu megah, dihias dengan sederhana namun tampak elegant. Dihadiri semua keluarga Alvaro, Abraham dan...

Vallen dengan suit pengantinnya yang membuatnya tampak seperti pangeran dari dalam negeri dongeng, dengan Alice yang bergaun putih cantik dengan bunga mawar putih di tangannya.

" Aku menerimanya." Ucap Vallen kemudian mendekati Alice yang meneteskan air matanya haru

Apalagi saat merasakan Vallennya mendekat, memegang pipi dinginnya hangat lalu berbisik sensual

" Aku mencintaimu "

Suara sorakpun langsung terdengar saat mereka berciuman. Seolah mereka ditakdirkan untuk lahir dan hidup bersama dikehidupan manapun.

Aku Vallen, tidak pernah berusaha mencintai siapapun
Sejujurnya aku tidak pernah percaya dengan cinta, sampai suatu saat aku menemukan muaraku
Muara yang kuanggap sebagai cinta
Ya, cintaku... Alice Alvaro

-

Aku Alice, wanita yang percaya akan takdir
Bahwa takdir adalah buah dari kesungguhan dan cinta.
Dan aku percaya, dia adalah takdirku.
Sejak aku pertama melihatnya diusia 5 tahun... Aku percaya...
Tak ada batas usia untuk takdir...
Aku terlahir hanya untuk memegang tangannya....
Takdirku, Vallentino Abigail

Jauh dalam suasana haru....
Tiba tiba...

Dor

" Aaaaarrrkkkkhhhh!!!" Suara teriakan menggema di seluruh ruangan. Seluruh tamu yang hadir berhambur ketakutan. Kecuali beberapa orang yang langsung pasang badan melindungi Alice.

Tampak dari arah pintu Raya berjalan terseok dengan seragam perawat yang masih melekat di tubuhnya yang penuh luka, ia benar benar berantakan. Pistol ditangannya masih berasap. Baju yang ia kenakan robek di sana sini. Ia menatap Evan yang berada di depan Alice dengan tatapan kebencian yang mendalam. Lalu...

" Kau yang melakukan ini padaku kan?" Suara Raya serak seakan habis berteriak semalaman.

Vallen melirik ke arah Evan yang hanya tersenyum tipis tanpa raut penyesalan. Anehnya, Vallenpun mengulas senyum

Raya terseok mendekati Evan, bola matanya berair. Ia kemudian menatap ke arah Vallen yang tampak begitu tampan dengan setelan pengantin di badannya

" Aku hanya mencintamu, apa itu salah? Aku ingin memilikimu Mika, apa itu juga salah? Kalau ia kenapa kau harus hidup hah!!!" Teriak Raya langsung mengarahkan pistolnya ke arah Vallen.

" Heii!!" Teriak Aby

Namun...

" Biarkan!" Vallen mengulas senyum menatap Raya

" But dad...

" Biarkan saja dia!" Vallen justru melangkah mendekati Raya hingga ujung pistol itu hanya berjarak 2 cm dari keningnya.
Raya gemetar

" Kau mau menembakku? Lakukan saja!" Senyum Vallen bahkan begitu tenang

" Daddyy!" Aby cemas. Tapi... Evan langsung mencegahnya

" Biarkan saja kak Vallen. Takut amat sih lo, kayak gak tahu bokap lo saja." Celetuknya santai, membuat Aby mendengus kesal.

Mirapun tak kalah cemas menyaksikan adegan di depannya
Kenapa Vallen selalu dikelilingi gadis gadis gila

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang