Jangan!!

2.3K 206 17
                                    

" Aku tidak bermaksud begitu. Aku tidak ingin kau pergi Aby. Kita bersama sejak kita masih kecil. Kau paling mengerti kalau aku manja, aku kadang tidak bisa berpikiran jernih. Maafkan aku." Tangis Alice memeluk Aby erat

" Tapi aku sangat menyayangimu Aby. Sangaaattt." Imbunya terisak

" Alice aku mengerti. Aku tidak marah atau kecewa padamu. Aku hanya tidak ingin menjadi alasanmu bertengkar setiap waktu. Dengar Alice. Aku sangat menyayangimu dan akan selalu begitu. Rawatlah daddy dengan baik."

" Dia akan marah padaku." Alice semakin menangis

" Dia tidak akan sanggup marah padamu dalam waktu lama." Senyum Aby tulus lalu menghapus air mata dari wajah cantik Alice

" Jika ada sesuatu, kau tinggal menghubungiku saja. Aku akan selalu ada. Kepergianku tidak berarti selamanya kan." Ujarnya. Sebelum...

" Abyyy cepatlaaaahh aku banyak pekerjaan!!!" Teriak suara Evan dari lantai bawah.

" Iya sebentaar, Alice.. sampai jumpa lagi." Aby mengecup kening Alice pelan lalu bergegas keluar dari kamar itu meninggalkan Alice yang menangis sesak. Tampak, Evan sudah menunggunya dibawah sambil menunjuk arloji tangannya.

" Cepatlah! Kau memintaku mengantarmu kebandara kan. Kau berpamitan selama 3 jam Aby. Aku juga ada pekerjaan tuan Gabriel Alvando!" Tekan Evan. Sherra juga tampak berdiri disisi adik iparnya itu

Aby berlari hendak menuruni tangga, sebelum....

Present Time

" Kak Aby...!!" Vannesa menahan lengannya. Entah dari mana dia muncul tapi, matanya terlihat bengkak. Aby adalah kakak tersabar dan terbaik baginya. Jika dia pergi maka, Vannesa akan sangat merasa kehilangan. Tanpa berkata sepatah katapun Vannesa memeluknya lalu menangis

" Amerika, London, Belanda, Jerman, Dubai, Kemana lagi kau akan pergi kak? Apa kau tidak memikirkanku?" Ujarnya sesenggukan

" Ines." Aby mengusap rambut adik kecilnya itu lembut

" Apa kau tidak akan merindukanku? Apa ditempat tempat itu ada aku? Kak aku mohon jangan pergi." Dia meremas kemeja Aby erat

" Sayang, Aku harus pergi. Ada beberapa anak perusahaan yang harus aku handle diluar sana. Aku janji aku akan selalu menelfonmu." Aby menahan air matanya agar tidak turun

" Lalu apa aku bisa untuk tidak menangis? Kak Aby semua orang bilang kau itu bijaksana, kau sangat baik dan lembut tapi kenapa kau sejahat ini. Kak jangan pergi!!" Vannesa menangis sesak

Aby berusaha menahan perasaannya, melepas tangan Vannesa lalu berpaling dan melangkah cepat

" Kak Abyyy!!" Teriak Vannesa berusaha mengejar.

" Maafkan aku Vannesa, ayo Sherra!!" Teriaknya agar Sherra di bawah bersiap siap dan lekas beranjak. Karna Aby tahu sifat Vannesa. Dia akan terus mengejarnya. Dan benar saja, gadis itu menempel dan berusaha menggapai kemeja Aby yang terus melangkah cepat menuruni tangga.

" Kakaaak jangan pergiii!!" Kejarnya.

Aby berlari menuruni tangga.

" Kasihan Ines." Sherra yang tak tega memalingkan wajahnya. Hingga...

" Ayo cepat! Jangan melihatnya. Kau tak akan tega." Ujar Aby membawa Sherra keluar

Namun...

" Brak.." " Gludduukk."

" Uhuk Uhuk."

" Ya Tuhaaaan Vannesaaaaaaaa!!!!!!" Teriak Sherra histeris saat melihat Vannesa terguling guling di tangga gara gara berlari mengejar Aby lalu terkapar dilantai dengan kepala bersimbah darah, kejang dan tak sadarkan diri

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang