Selamat jalan Kesayangan

2.8K 274 62
                                    

Darah segar menetes dari kepalanya yang terbentur bangku kemudi dan pecahan kaca bagian belakang setelah mobil itu oleng ke jurang. Alfa tidak mengingat apa yang terjadi, kesadarannya hilang mungkin gara gara obat yang ia minum. Efek mual dari ngidam kahamilan Izikapun memperparah kondisi, saat itu ia bahkan masih merasakan perutnya teraduk mencium darahnya sendiri. Darah itu juga merembes melalui celah kemejanya. Bau amis menguar disetiap ia menghela napas. Alfa tak bisa menggerakkan kakinya. Entah dimana supirnya sekarang, ia tak berdaya. Mencoba meraih ponselnya yang juga lenyap entah kemana

Alfa meneteskan air mata. Ia mencoba sekuat tenaga mendorong pintu mobil yang sudah remuk itu.

" I.. zika." Ucapnya pelan, terbatuk dengan darah yang mengalir deras dari hidung, telinga dan mulutnya. Bayangan wajah Izika dan pertengkaran mereka seolah menguar diingatannya.

Bercampur dengan bayangan lain. Seolah ia berada dimasa yang berbeda. Alfa seolah mendengar suara Izika memanggilnya dengan nama " JEFFAN."

Entah itu ilusi diotak Alfa yang terbentur, atau hanya bayangan singkat. Tapi hatinya merasa sangat sakit. Ia ingin memeluk Izika, ia ingin hidup lebih lama untuk calon buah hati mereka. Ia ingin... untuk pertama kalinya... "Hidup" lebih lama.

Alfa menangis...

" Izika... Ak..u mencintaimu." Ucapnya menahan sakit.

Sebelum....

" Alfa Abigail!" Seseorang berdiri di hadapannya

Beberapa saat kemudian...

" Dar." Bunyi ledakan terdengar pekat.

****

Halaman kediaman Abigail

" Alfaaaaaaaaaaaa!!!" Teriak Izika berlari dengan gagang ponsel masih di tangannya menggapai sosok berselimut kain putih yang penuh dengan noda darah dan bau amis. Para perawat yang membantu menurunkannya dari ambulance hanya bisa menangis sedih. Aby tertahan seolah tak percaya adek yang selama ini suka membuat ulah dan pusing dirinya sudah terdiam kaku didepannya.
Ia lunglai dilantai

" Izikaaa izika tenanglah, tahan dirimu." Pinta Sherra yang juga menangis.

" Alfa bangun sayang bangun jangan bercanda begini. Alfaaa aku gak sungguh sungguh saat aku bilang aku pengen kamu pergi. Alfaaa maafkan aku, aku gak akan manja manja lagi aku janji Alfaaa bangun... alfaaa." Izika memeluk sosok dibawah selimut putih itu sesak

" Nona, Izinkan kami membawanya masuk." Ujar seorang polisi mengawal

" Dia bisa jalan sendiriii!!" Teriak Izika menatapnya tajam.

Heh ibu guru apaan sih lepas aku bisa jalan sendiri - suara Alfa saat di RS dulu

" Dia gak lemah, dia suamiku. Dia Alfa!! ALFA ABIGAIL jangan memperlakukannya seperti orang sakit. Lepaskan dia!!" Teriak Izika menepis semua tangan yang memegangi sisi ranjang

" Izika izika sayang tenanglah. Izika." Sherra berusaha tabahkan adek iparnya

" Bagaimana ini, bagaimana kalau daddy dan Alice tau." Aby menyandar lemas.

" Lepaskaaaan!!" Teriak Izika mendorong Sherra.

" Nona apa tuan Vallen ada?" Tanya Polisi itu pada Sherra, Izika benar benar melarang siapapun menyentuh jenazah itu.

Ia mengguncang jenazah Alfa kuat

" Aku akan membangunkanmu, ayo bangun. Ayo Alfa!! Sayang jangan menakutiku.. sayang... Alfaaaaa !!" Teriaknya kacau. Rambut panjangnya lengket dengan air mata

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang