Alvaro?

1.3K 172 37
                                    

" Namamu Vallentino Abigail. Kemarilah! Ayo!" Ajak Alice memegang lengan Mika agar mengikutinya menuju ruangan Vallen. Dan setibanya di sana...

" Itu kamu kak!" Tunjuk Alice pada foto Vallennya yang tampak tersenyum manis. Mika mengernyit, ia meraih foto itu lalu menatap Alice yang mengangguk dengan air mata meluncur turun

" Kau adalah dosen di sini, kau bekerja selama puluhan tahun di sini. Kau Vallentino Abigail, kau suamiku! Ya Tuhan akhirnya aku menemukanmu!" Alice menangis haru hendak memeluk Vallennya. Sebelum...

" Tunggu! Suamimu?" Dia menahan   bahu Alice lalu meletakkan kembali foto itu di meja

" Aku tahu kau tidak mengingatku. Tapi hatimu pasti mengingatku kan?" Ucap Alice sedih.

Mendengar itu, Mika tersenyum dingin

" Kau pikir aku bodoh?" Ucapnya

" Kak?"

" Dengar baik baik, aku tahu kau mengejarku sejak pertama kali kau melihatku di rumah sakit bukan? Maaf nona tapi tolong jangan salah paham. Kau mau mengarang cerita? Kau pikir aku akan percaya padamu? Lagipula.. kau terlihat masih seperti anak kecil! Mana mungkin aku suamimu! Belajarlah beracting yang baik sebelum kau berhadapan denganku!" Tunjuk Mika dengan rahang mengeras

" Kak Vallen ini aku Alice... kak coba lihat aku! Aku sangat merindukanmu!" Tangis Alice memegang lengan Mika. Tapi...

" Lepas!" Mika menghempas tangannya. Hingga...

" Hei jangan buat keributan di sini! Dan jangan kasar pada wanita!" Tekan Albert memegang pundak Alice. Mika tersenyum sinis mengusap rambutnya

" Dasar orang gila!" Tekannya berbalik lalu beranjak pergi.
Alice melepaskan pegangan Albert dan berusaha mengejar Mika.
Tapi sesampainya di luar...

" Alice apa yang kau lakukan?" Tanya Charlie dengan seorang wanita cantik di sisinya.

" Charlie kau teman kak Vallen kan? Kenapa kau membohonginya?"

Deg. Wajah Raya langsung berubah pucat.

Mengapa Alice bisa berada di sana?
Dan dia... menyebut Mika Vallen?
Bagaimana ini?

Mika menarik napas panjang

" Ayo Charlie jelaskan pada wanita gila ini. Dia terus memanggilku Vallen Vallen dan Vallen!" Ucapnya melipat tangan di depan dada.
Charlie menatap Alice getir. Ia tak ingin membohongi Alice. Tapi...

" Ayah ayo katakan padanya! Mika ini suamiku kan?" Raya memegang lengannya.

" Charlie tolong katakan yang sejujurnya! Kenapa kau lakukan ini? Dia kak Vallen. Kasihanilah aku Charlie, anak anak kami membutuhkannya! Kenapa kau bohong? Katakan yang sebenarnya padanya!" Pinta Alice sedih.

Dan saat melihat air mata Alice menetes...

" MIKA!" Raya langsung menahan lengan Mika yang tanpa sadar ingin beranjak ke arah Alice.

Deg deg deg

Ada apa dengan hatiku? Rasanya dadaku sakit melihat air matanya ~ Batinnya

" Hei dengar ya Alice. Aku sedih dengan meninggalnya suamimu. Dan harus aku akui Vallen memang orang yang sangat baik tapi tolong jangan seperti ini! Mika suamiku! Jangan hanya karna dia mirip dengan Vallen kau terus mengejarnya. Sejak Mika belum kehilangan ingatannya kau juga menggodanya bukan? Jangan memanfaatkan kesempatan ya!" Tekan Raya membuat Mika mengernyit

" Apa? Jahat sekali kamu ya dasar pelakor!" Alice hendak menjambak  Raya sebelum...

" JANGAN SAKITI DIA!"

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang