Minggu, 17 Juni 2049. Akademi khusus ksatria kerajaan. Jam 07.05.
<Battle Phantasm>. Pertarungan yang dilakukan dua atau lebih murid yang berada dalam situasi perselisihan atau sebagainya. Pertarungan ini bisa dibilang pertarungan tidak resmi karena pihak akademi atau apapun tidak ikut bertanggung jawab dalam pertarungan ini.
Para pesertanya boleh memakai senjata atau sihir apapun asal disetujui oleh kedua belah pihak. <Battle Phantasm> memakai sistem pengurangan poin, jadi siapapun yang <Defense Point>nya mencapai angka satu, maka dia dianggap kalah. Jika dan salah satu peserta yang kehilangan kesadaran, terluka parah, atau mengundurkan diri juga dianggap kalah.
Karena pertarungan ini memakai sistem poin, maka otomatis para peserta diharuskan memakai <Focus>, sebuah alat berbentuk seperti kacamata goggles yang menunjukkan <Defense Point> penggunanya.
""BATTLE PHANTASM, START !!!!!!""
Dua orang murid, seorang laki-laki berambut putih perak dan seorang perempuan berambut pink, sedang melakukan <Battle Phantasm>.
Beberapa murid yang kebetulan berada di sekeliling mereka mendekat untuk melihat duel itu. Tetapi, Nora tidak terlihat berada di sana.
"Lumayan juga kau, ranking terakhir."
"Kurasa kau yang tidak serius."
Serangan beruntun dari Erin, ayunan pedang yang pelan tapi mematikan dari Saber. Mereka terus meluncurkan serangan dan ditahan oleh satu sama lainnya. Belum ada satupun serangan yang masuk di antara kedua belah pihak.
Dalam hal <Defense Point>, Erin lebih unggul dibanding Saber. Erin memiliki <Defense Point> mencapai enam ribu dua ratus poin, sedangkan Saber memiliki <Defense Point> hanya sebesar dua ribu tiga ratus poin.
Suara kagum penonton terdengar setelah melihat Saber yang bisa bertahan dari serangan bertubi-tubi dari Erin. Saber masih terlihat tenang seakan sedang bertarung dengan orang yang setara dengannya.
*GACHAAN !!!!!!!*
Suara metalik yang bagaikan menusuk telinga terdengar melengking dari benturan pedang Saber dan Erin.
Erin terkenal dengan julukan <Cool Princess>. Dia diberi julukan itu karena saat bertarung, wajahnya selalu tenang mau sekuat apapun musuhnya. Dan dia juga selalu memenangkan <Battle Phantasm> apapun yang dia ikuti. Itulah kenapa murid-murid selalu berpikir dua kali saat ingin menantangnya.
Tentu saja, Saber merupakan pengecualian. Tanpa pikir panjang, dia menyetujui ajakan <Battle Phantasm>. Walaupun memang karena Erin memaksanya dengan kekerasan, tetapi sebenarnya ia bisa menilaknya.
Alasan kenapa ia menerima tantangan itu adalah karena ia berpikir memang benar apa kata Erin. Bukan karena Saber tidak kuat, tetapi karena ia terikat pada keinginannya untuk menyembunyikan kekuatannya. Lagipula jika Nora berhasil dipindahkan ke kamar Erin, maka tidak akan ada lagi yang mengganggunya.
Tetapi, keadaan itu terlihat berbalik. Erin yang selalu terlihat tenang, wajahnya terlihat agak panik saat meluncurkan serangan beruntun pada Saber. Saber terlihat seperti bisa mengetahui serangan apapun yang akan Erin luncurkan.
Pedang Erin adalah pedang <Chariot> yang kekuatan sihir serta kekuatan fisiknya jauh lebih kuat daripada pedang partikel milik Saber. Tetapi, Saber bisa bertahan dari seluruh serangan dari pedang itu. Bahkan ia beberapa kali meluncurkan serangan balik.
Erin melompat mundur setelah meluncurkan serangan sia-sia ke arah Saber.
Para penonton mulai ribut dan seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Saber bisa membuat murid terkuat kedua di akademi kerajaan melompat mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dragoneer: Zero
Fantasy«Completed» Dua tahun setelah Saber dan Nora bertempur. Saber yang dibawa oleh kerajaan harus menepati janjinya untuk kembali kepada Lucia. Di sisi lain, ia harus menyembunyikan identitasnya sebagai di kalangan calon ksatria kerajaan. Namun, semuan...