Rabu, 27 Juni 2049. Akademi Khusus ksatria kerajaan. Jam 15.46.
Melihat <MYSTIC> raksasa mengarahkan senapan mesin ke kepalanya, Saber merinding ketakutan.
"Sial !"
Ia mengangkat tangannya, mengarahkan telapak tangan kirinya ke senapan itu.
"DRAW !!!!!"
Senapan itu terpecah seperti kaca yang pecah. Peluru-peluru berjatuhan seperti hujan.
Tanpa membuang kesempatan, Saber dengan cepat melompat dan berputar dengan bertumpu pada tangan kanannya.
Kaki kirinya seakan menembus tubuh robot itu saat berputar. Beberapa detik kemudian, tubuh robot itu terbelah menjadi dua bagian.
Setelah mendarat dengan posisi kaki kiri direntangkan ke samping dan kedua tangan menahan ke tanah, Saber berdiri.
"Teknik bertarung no.54, mata sabit."
Dua detik setelah Saber mengatakan itu, tubuh <MYSTIC> di belakangnya terbelah menjadi dua.
Kelihatannya itu berhasil menarik perhatian <MYSTIC> lainnya. Beberapa robot mendekati Saber sambil bersiap dengan senapan mesinnya.
Saber mengepalkan tangannya. Cahaya hijau seperti berputar di kepalannya.
"Wind blow !!!" Ia berteriak sambil memukul tanah.
Gelombang angin menghempaskan para <MYSTIC> itu bagaikan dedaunan.
Namun, itu tak berlangsung lama, para robot humanoid itu berkumpul lagi dengan cepat, mengelilingi Saber seperti sekumpulan hyena yang akan menerkam mangsanya.
"Kelihatannya aku kalah jumlah......"
Saber berdiri tegap di tengah kekacauan dan kumpulan <MYSTIC> bersenjata itu. Kedua tangannya mengepal di sebelah paha kanan-kirinya.
"Sihirku tidak akan kalah dari <Synthetic> !"
Angin berputar membentuk sebuah bola berwarna hijau yang menyelimuti kedua kepalan tangannya.
"Tornado Blow !!!"
Ketika kedua tangannya memukul tanah, pusaran angin memanjang sampai ke langit dan menghempaskan para robot dalam area yang luas.
Seluruh <MYSTIC> melihat pusaran angin yang bagaikan tiang yang menuju langit.
Setelah beberapa menit, pusaran itu hilang, Saber terlihat dari dalam pusaran itu, sedang berdiri agak membungkuk dengan nafas terengah-engah.
*DEG........*
Tiba-tiba, Saber tersentak. Tangan kirinya memegang tangan kanannya.
"AAAAAARRRGGGHHH !!!!!!!!!"
Tato hitam di lengan kanannya bercahaya merah. Lengan Saber seperti sudah tersayat-sayat pedang secara tiba-tiba. Darah yang mengalir dari lukanya cukup deras.
"Sial, apa hanya segini ?"
Titik cahaya merah terlihat di dahi Saber. Para <MYSTIC> itu mulai mengarahkan lagi senapannya.
"Sial............"
Ketika sedang panik, sesuatu yang tidak diduganya memotong para <MYSTIC> itu menjadi dua secara cepat. Tentu saja ia kaget melihatnya.
"Itu..........."
"Kau tidak apa-apa, Saber ?"
"Yuu.................?!"
Yuu menghabisi robot-robot di sekeliling Saber dengan cepat. Gerakannya seperti seorang penari profesional, indah, namun mematikan.
Ketika para <MYSTIC> yang mengelilingi mereka sudah kalah, Yuu mendekati Saber.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dragoneer: Zero
Fantasy«Completed» Dua tahun setelah Saber dan Nora bertempur. Saber yang dibawa oleh kerajaan harus menepati janjinya untuk kembali kepada Lucia. Di sisi lain, ia harus menyembunyikan identitasnya sebagai di kalangan calon ksatria kerajaan. Namun, semuan...