Erin Siant

634 47 0
                                    

Minggu, 17 Juni 2049. Akademi khusus ksatria kerajaan. Jam 05.30.

Nora sudah bangun. Berbeda dengan laki-laki di bawah tempat tidurnya yang masih tertidur nyenyak seakan tidak akan bangun lagi.

Ia biasanya lari pagi mengelilingi akademi kerajaan sampai jam tujuh pagi. Ia lari pagi sekitar sepuluh kilometer mengingat keliling akademi itu benar-benar panjang.

Setelah memakai jaket abu-abunya, ia keluar kamar dan mulai pergi lari pagi.

Di ranjang bawah, seseorang yang lebih terlihat pemalas masih tertidur.

Saber Drake. Walaupun dia sudah mengalahkan Nora Rieldaph Lyphid, sang leluhur ketiga yang sekarang menjadi temannya, dia sebenarnya anak yang biasa saja. Hanya kekuatannya saja yang luar biasa.

Dia biasanya bangun jam enam atau lebih, dia selalu membereskan kamar selagi Nora sedang lari pagi.

Jika dibandingkan, tubuh Nora lebih atletis dari tubuh Saber. Nora hampir setiap hari mengikuti pelatihan panah dan berolahraga, dia juga pintar sehingga mendapat gelar gadis paling populer di akademi kerajaan.

Di lain sisi, Saber selalu terlihat malas. Tubuhnya tidak terlihat spesial sedikitpun, kecepatan larinya lebih lambat dibandingkan dengan Nora, dan akurasi panahnya sungguh buruk. Satu-satunya kehebatannya hanyalah kemampuan berpedangnya yang melebihi rata-rata. Tetapi itu tidak mengubah apapun. Nilai-nilai Saber yang lainnya benar-benar berada di status rata-rata. Ditambah lagi, dia begitu dibenci oleh murid laki-laki di akademi karena selalu didekati oleh Nora.

Sejak Saber dipindahkan ke akademi kerajaan, dia tidak pernah lagi memakai <chariot> miliknya. Dia selalu membawa pedang partikel biasa di pinggangnya. Itulah yang membuatnya semakin terlihat aneh. Dia selalu ditertawakan dan tidak memiliki teman selain Nora di akademi.

Tetapi, meskipun begitu, tidak ada yang tahu tentang kekuatan dan identitas asli Saber. Walaupun pertarungannya dengan Nora sebelumnya cukup besar, Saber meminta agar pertarungan itu dirahasiakan sebagai imbalan karena telah melindungi akademi Machenhaft dan ancaman besar dari leluhur ketiga.

Alasan lain kenapa dia tidak memberitahukan fakta sebenarnya, dia merasa kalau tugasnya hanyalah belajar di akademi dan lulus. Setelah itu memenuhi janjinya pada temannya, Lucia Danneberg. Hanya tinggal dua tahun lagi sebelum Saber lulus dan memenuhi janjinya.

Meskipun begitu, jika tidak ada peningkatan dalam nilai-nilai Saber, tidak akan ada yang berubah, dia mungkin harus mengulangi kelas untuk beberapa waktu. Tetapi, Saber sepertinya tidak peduli dan terus meneruskan kehidupannya yang membosankan.

Tiga puluh menit berlalu. Saber membuka mata kirinya yang bagaikan mawar putih. Ia tidak langsung bangun, melainkan masih berbaring sambil melihat jam kecil di meja di sampingnya.

"Jam enam....."

Dia kemudian bangun dan meregangkan tubuhnya.

"Huaah......"

Pagi yang biasa saja. Itulah yang dia pikirkan. Hari ini hari minggu, kelas sedang libur hari ini. Saber juga tidak memiliki acara.

Tetapi, bisa dibilang, dia ini cukup "rajin". Meskipun hari ini libur, dia selalu mandi di jam-jam yang biasa. Dia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Dia biasanya pergi berlatih walaupun hari libur seperti kemarin. Walaupun dia hanya bagaikan mengayunkan sehelai rambut, tetapi dia selalu latihan untuk memperhalus gerakannya.

Sejak pindah ke akademi kerajaan, banyak hal misterius dari Saber. Misalnya, tentang apa jenis <chariot> Saber, bagaimana sihir Saber, siapa dia sebenarnya, dan kenapa dia bisa dekat dengan Nora. Semua itu masih misterius di pemikiran murid-murid akademi kerajaan.

Seven Dragoneer: ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang