After

558 40 7
                                    

Kamis, 29 Juni 2049. Akademi Khusus ksatria kerajaan. Jam 08.54

Di ruangan dengan dinding putih, Saber berbaring di ranjang kecil di samping jendela. Perban yang melilit tubuhnya lebih banyak dari sebelumnya. Tubuhnya terlihat sangat lemah membuat seseorang tidak akan percaya dialah yang berhasil menahan ribuan pasukan dua hari yang lalu.

Agak menyedihkan melihatnya terbaring seperti ini. Di sebuah ruangan dengan suhu udara agak hangat seakan menunjukkan kalau mana alam sedang damai hari ini.

Angin hangat mengibaskan gorden di depan jendela kecil di samping ranjang tempat Saber berbaring.

Juga seakan mengiringi kembalinya kesadaran Saber, Saber membuka matanya perlahan.

Saber melihat-lihat sekelilingnya dengan matanya yang bagaikan memancarkan cahaya perak.

".....................Di mana aku....................?"

Dengan kekuatan tangannya yang baru terkumpul, dia berusaha bangun.

Setelah mengubah posisinya menjadi duduk, dia memperhatikan kedua tangannya yang dililit perban. Infus berada di samping tempat tidurnya, selang kecil menggantung dari tiang infusnya.

Ketika matanya mulai memperhatikan sekelilingnya, siluet seseorang di ujung ruangan menarik perhatiannya.

Tubuh yang lemah itu tertidur lelap sambil bersandar pada tembok putih di sebelahnya. Wajah polosnya menghadap sedikit ke bawah dengan mata terpejam dan rambut biru yang agak berantakan. Telinga serigalanya diam tanpa pergerakan sedikitpun, walau Saber yakin sebentar lagi akan ada respon karena ia telah bangun.

Begitu ya...............................

Saber memikirkan kembali apa yang telah terjadi. Dari awal penyerangan hingga ia berakhir di ruang UKS akademi.

Setelah berhasil mengusir penyerang, yaitu Ershine, kelompok ksatria kerajaan dan <MYSTIC> kerajaan datang ke tempat mereka.

Mereka mengatasi keadaan dengan cepat dan baik, sedangkan Saber dan teman-temannya lari dari sana, sehingga pada akhirnya tidak ada yang tahu jika Abysslah yang menyerang akademi, serta kelompok Saberlah yang berhasil menghentikan mereka.

Setelah berhasil lari dan bersembunyi, Saber mendadak terjatuh dan tak sadarkan diri, tentu saja itu setelah zirah <Dragoneer>nya menjadi pedang hitamnya lagi.

Karena kejadian itu, Dorothy serta Cheva menyelinap ke tempat pengungsian dengan membawa Yuu yang mendapat beberapa luka kecil dan Saber yang terluka berat.

Dan setelah beberapa kejadian yang panjang, Saber berada di ruang itu, ruang hangat berdinding putih.

Saber melihat keluar, beberapa polisi dan penyidik masih berada di akademi. Tentu saja, ini adalah kasus penyerangan yang membahayakan ratu serta ribuan murid akademi kerajaan.

Namun, tidak ada sedikit pun bukti yang menunjukkan kalau Abyss ada di sana. Mereka sangat pintar menyembunyikan kehadirannya.

Di ujung ruangan, telinga serigala itu bergerak, respon terhadap suara yang sangat sensitif membuat suara Saber yang telah bangun terdengar sangat jelas baginya.

"..........Uh......... Saber...............?"

Mata birunya perlahan terbuka. Bagai berlian yang berkilau, matanya terasa sedikit bercahaya ketika melihatnya.

Dia menguap sambil meregangkan tubuhnya. Matanya agak berair ketika dia menguap.

"Selamat pagi, Yuu."

"Selamat pagi.... Saber..........."

Yuu terlihat seperti sedang mengumpulkan seluruh kesadarannya. Ia kemudian berusaha menatap dengan jelas orang yang ada di depannya.

Seven Dragoneer: ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang