Seven Dragoneer: Zero

Dua Pedang Leluhur

Tirani bangsa Tinzea di semesta merah menciptakan situasi di mana kekuatan adalah segalanya. Mereka yang kuat dapat bertahan, tidak perlu peduli pada yang lemah. Selama seseorang itu dapat bertahan, apa pun akan mereka lakukan. Sistem itu telah ditanamkan sejak sebelum bangkitnya leluhur pertama. Akarnya semakin dalam setelah dia bangkit.

Tujuh puluh tahun setelah kebangkitan, leluhur pertama akhirnya berpikir untuk memperbanyak darahnya. Dia ingin barisan prajurit yang kuat, sanggup melawan banyak musuh sendirian, tidak mudah mati, dan paling penting memikiki darah asli vampir. Karena keinginannya itu, dia kemudian menikahi seorang Tinzea betina, yang mana melahirkan seorang anak laki-laki dominan vampir.

Dialah sang leluhur kedua, Cleon Alfred Neida. Seorang anak vampir setengah Tinzea, ras iblis biru.

Secara keseluruhan, Erimia tidak membesarkannya, tidak pula ibunya. Dia dibesarkan oleh para bawahan Erimia. Pukulan dan tendangan adalah makanan sehari-hari. Sejak kecil dia sudah diajari untuk menjadi kuat, dan kekuatan adalah segalanya. Dia bukannya senang saat dipuji, dia hanya haus akan kekuatan, hingga setelah seratus tahun, Cleon Alfred Neida berhasil mendapat gelar "Si Penggenggam Kematian". Dia juga dijuluki "Kepala Empat" karena seringkali terlihat memiliki empat kepribadian berbeda di medan perang.

Walau sudah mendapat julukan itu, dia masih tidak merasa puas. Dia ingin mendapat kekuatan lebih, melebihi ayahnya sang leluhur pertama. Dia ingin menduduki semuanya. Dia lebih sering terjun ke medan perang, membunuh dan meminum darah musuh, tidak peduli apakah itu wanita atau anak-anak, hingga akhirnya tidak ada lagi medan perang yang dapat memuaskan dirinya. Dia sudah menjadi iblis perang.

Namun, dia masihlah tidak puas. Dia merasa belum melampaui ayahnya sama sekali, karena itu dia mencari cara lagi untuk mendapat kekuatan. Dia mendengar Erimia memiliki banyak anak dari menculik wanita kuat ras lain untuk dijadikan tentara vampir. Anak-anaknya terkenal kuat, sama-sama iblis seperti dirinya. Mengetahui itu, Cleon langsung saja menginginkan darah mereka.

Kurang dari setahun, hanya beberapa bulan saja, dia memburu seluruh anak leluhur pertama. Satu persatu ia bunuh dengan kejam. Darah mereka diminum habis. Kekuatan Cleon telah mencapai tingkat yang hampir sama dengan ayahnya. Tinggal sedikit lagi, dan dia dapat memenuhi ambisi itu.

Sayangnya, seluruh anak leluhur pertama sudah habis dia bantai. Tidak menyisakan satu pun, dari campuran ras mana pun dia menghabisi mereka untuk diminum darahnya. Untuk sesaat, dia merasa putus asa. Tidak ada lagi orang kuat yang dapat dihisap kekuatannya.

Hingga, beberapa tahun kemudian, Nora Rieldaph Lyphyd terlahir. Dia adalah vampir, seorang vampir campuran ras peri. Namun, untuk pertama kalinya setelah sekian dekade, Erimia mendapat anak yang terlahir tidak mewarisi darah dominan vampir. Nora lebih mirip seorang peri daripada vampir. Itu membuat sang leluhur kecewa. Kekecewaan itu membuat dia membuang Niako, ibu Nora, membiarkan istri-istri lain membunuhnya di depan Nora sendiri.

Walau tidak diinginkan, nyatanya Nora tumbuh menjadi vampir yang kuat. Di usia muda, dia sudah membunuh banyak ras lain, menjadi iblis medan tempur muda dengan kekuatan luar biasa. Karena darahnya lebih dominan peri, dia juga memiliki ketahanan terhadap sihir tipe cahaya atau tipe suci, yang mana adalah sihir andalan bangsa peri untuk bertahan dari iblis.

Setelah kelahirannya, aliansi bangsa peri mulai mengalami kekalahan. Nora sendirian saja sudah sangat kuat. Dia memiliki ketahanan terhadap sihir cahaya. Dia memulai masa kemenangan vampir untuk mendominasi bangsa peri. Kabar itu terdengar oleh telinga runcing Cleon. Setelah sekian lama, akhirnya dia menemukan lagi orang yang kuat untuk dihisap darahnya. Cleon tak membuang waktu. Dia langsung pergi mencari Nora setelah mendengar kabar itu.

Beruntung baginya, dia bertemu Nora ketika dia tengah terluka. Sang leluhur kedua merasa tak perlu membuang banyak tenaga untuk dapat mengalahkan Nora, yang mana merupakan leluhur ketiga karena tidak ada lagi anak-anak Erimia yang tersisa pada saat Nora lahir.