Partner (Bagian 1)

432 39 2
                                    

Sabtu, 8 Juli 2049. Akademi Khusus Ksatria kerajaan. Jam 07.46.

Mereka sudah siap. Yuu memakai seragam perempuannya, sedangkan Saber dengan seragam laki-laki, dan tambahan mantel coklat favoritnya.

Mereka sebenarnya ingin membangunkan Nora, tetapi ketika melihat ia masih tertidur pulas, rasanya tidak tega untuk membangunkannya. Namun Saber juga tidak membiarkannya tidur di lantai. Dia menggendong Nora dan memindahkannya ke tempat tidur. Setelah itu, ia membawa pedang partikelnya dan pergi keluar dengan Yuu yang mengikutinya.

"Nah, mari kita pergi."

Mereka menutup pintu setelah keluar dari kamar. Pintu itu mengunci otomatis, jadi Saber meletakkan kartu yang sebagai kunci cadangan di dalam kamar.

Melihat Yuu memakai rok sangat mengejutkan. Aura feminimnya terasa, tidak seperti saat ia memakai celana pendek dan hoodie. Saber agak tersipu malu ketika berjalan di sebelahnya. Terlebih lagi hampir semua orang menatap Yuu dan Saber saat mereka lewat.

"Kurasa sekarang kau terkenal."

"Ya, sejak turnamen itu, mereka memberiku julukan <New Rookie>, aku juga mendapat banyak teman."

"Itu bagus, bukan ?"

"Tapi........ Aku tidak suka itu."

"Kenapa ?"

"Mereka mulai berteman denganku ketika melihat aku adalah seseorang yang kuat, dan aku merasa hanya itulah yang mereka lihat dariku, dengan kata lain diskriminasi itu masih tetap terjadi, entah siapa yang menjadi korban nanti."

Saber agak terkejut mendengarnya. Ia tak menyangka Yuu berpikiran seperti itu.

"Kau bisa menjadi pemimpin yang baik."

"Hahaha, kurasa tidak juga."

Mereka keluar dari asrama. Bangunan akademi yang mengelilingi lapangan luas terlihat.

"Rasanya lama sekali aku tidak ke sini." Gumam Saber.

Ruang kepala sekolah berada di puncak menara tinggi di belakang bangunan kelas, karena itu jika memakai jalur biasa, mereka harus melewati setiap kelas. Meski hari ini libur, tetapi itu cukup melelahkan. Karena itulah mereka memilih jalan taman, mereka bisa memotong jalan meski agak ramai.

Suasana canggung itu terus berlanjut ketika semua orang menatap mereka berdua. Yuu terus menghadap ke bawah karena malu.

"Hei, itu <New Rookie> !"

"Benar !"

"Hebat !"

"Dia bersama seseorang."

Obrolan orang-orang terus berlanjut hingga membuat wajah Yuu memerah.

Dan saat mereka sedang berjalan, seseorang menabrak bahu Saber dengan sedikit keras.

"Oh....."

"Huh ?"

Yang menabraknya adalah pemimpin sekelompok murid yang selalu membullynya, Ragnar. Wajah mereka tampak tak ramah.

"Hoo, ternyata yang sekarang sedang naik daun, Saber Drake !"

Saber hanya diam saja.

"Nona <New Rookie>" Ragnar membungkuk di hadapan Yuu.Tentu saja Yuu merasa tak nyaman.

"Aku salut kepadamu yang bisa mengalahkan Kreen dan Ballard, mereka memang yang terlemah di antara kami. Tapi........"

Ragnar mendekati Saber.

"Apa kau benar-benar mengalahkannya ? Atau hanya sekedar mengikuti <New Rookie> ?"

Kata-kata Ragnar membuat Yuu kesal. Dia ingin membantah itu, tapi lengan Saber yang di rentangkan mengisyaratkan kalau dia harus diam.

Seven Dragoneer: ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang