M.A.S.C. (Bagian 3)

198 13 0
                                    

Senin, 18 Juli 2049. Pegunungan Vertmere bagian dalam. Jam 11.01. (4 jam, 24 menit sebelum M.A.S.C. aktif)

Menara dari lilitan ratusan sulur menjulang tinggi di tengah hutan. Lima meter dari sebuah pohon cemara hijau, yang berarti mencapai ketinggian dua puluh meter. Banyak waktu yang terbuang hanya untuk menaiki tangga yang mengelilingi menara sampai ke puncaknya yang lebar.

Saber menatap tajam langit biru cerah, tentu dengan tangan kanan yang menghalangi cahaya matahari menyilaukan matanya. M.A.S.C. berada di sudut delapan puluh derajat dari tempat dia berdiri.

Menurut perhitungan Karen, posisi M.A.S.C. kemungkinan besar berada agak jauh dari sirkuit lintas satelit biasa. Ada beribu-ribu satelit serta sampah luar angkasa di sekeliling planet bumi, dan itu pasti akan mengganggu pergerakan M.A.S.C. apalagi saat koordinat target sudah ditentukan, satelit penghancur itu akan diam di posisinya selama dua puluh empat jam.

Meski menguntungkan, sebetulnya masih ada kerugiannya. Tak ada yang bisa menjamin tak ada satelit lain yang kebetulan terkena serangan Saber dan Nora, tapi itu lebih baik daripada kehancuran sebagian pegunungan Vertmere.

Nora menatap Saber dengan kegelisahan dan kekhawatiran yang menyelubungi kepalanya. Kekhawatiran akan kemungkinan gagalnya rencana pertama. Jika itu terjadi, memang pilihan satu-satunya adalah All For One.

"Sudah siap?" pertanyaan Saber membuat Nora sedikit terkejut.

"Ya, aku siap!" jawab Nora dengan alis yang sedikit naik, menandakan dia sangat khawatir.

Nora mengangkat tangan kanannya setelah memejamkan kedua matanya. Telinganya tak bisa mendengar apapun kecuali aliran mana yang seperti desiran air sungai. Mana yang berwujud kabut merah berkumpul di atas telapak tangan Nora, makin besar dan makin besar seperti dulu.

Sementara, Yuu dan yang lainnya menatap mereka dari jarak lima puluh meter karena berbahaya jika terlalu dekat. Bola merah itu seperti mata Nora saat nafsu vampir menyelimutinya.

"Mengerikan," gumam Karen, tapi suaranya yang pelan masih terdengar oleh telinga serigala Yuu. "Mengerikan?"

"Ya. Mana negatif yang kuat dari darah Drake mengalir keluar dari tubuhnya, menciptakan bola mana berwarna merah seperti sayap leluhur kedua."

"Hee, Karen pernah melawan leluhur kedua?"

"Tidak. Kumohon jangan tanya aku lagi, sangat mengganggu ketika seseorang berusaha mengulik masa laluku."

Yuu langsung mundur beberapa langkah dari Karen. "Ba-baik, maaf."

Saat Yuu celingukan mencoba mengalihkan perhatiannya, dia mendapati bahwa Valna dan Arden sedang berjalan menjauh dari mereka. Rasa penasaran membuat kakinya melangkah mengikuti dua orang itu.

"Anu, Valna?" sahutnya, dan gadis Dryad itu menoleh dengan tatapan yang tajam. "Anu, kalian mau kemana?"

Valna berbincang dulu dengan suara yang sangat pelan dengan Arden, lalu dia mengambil tiga langkah mendekati Yuu.

"Dengar, aku tidak ingin membuat mereka menjadi semakin gelisah, jadi aku minta jangan beritahukan informasi ini pada siapapun, mengerti?"

Yuu mengangguk dengan kebingungan dan keraguan.

"Seperti yang kau tahu, aku dan Arden adalah pembelot, pemberontak yang berbalik melawan Abyss, tentunya kau sudah tahu tentang Abyss?"

Yuu pernah beberapa kali mendengar kata itu. Saber juga pernah bercerita tentang organisasi bayangan itu, jadi sedikit-banyak ia tahu tentang itu. "Ya, aku tahu tentang itu."

Seven Dragoneer: ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang