Bila tampak bosan dengan terus mengulangi aktifitasnya, berguling di atas sofa untuk kemudian duduk mengambil sepotong brownies buatannya sambil memperhatikan pintu lalu berguling lagi sementara waktu masih menunjukan pukul 8 malam. Ia menyesal telah menolak ajakan Tan sebelum pria itu berangkat ke kantornya satu jam yang lalu."Aku menyuruh sekretarisku untuk membawa ponselmu untuk diperbaiki.
Sementara itu aku harus pergi ke kantor. Ada rapat mendadak yang harus ku hadiri. Kau mau ikut? Kau bisa melihat-lihat kantorku kalau kau mau."Bila dengan cepat menggeleng tanpa berpikir dua kali yang mungkin akan menyelamatkannya dari kebosanan saat ini.
"Dasar sok alim lo Bila! Pake acara gak mau. Prettt!" Gerutunya pada dirinya sendiri sambil dengan posisi terlentang menggerak-gerakkan kedua kakinya pada sofa hingga menimbulkan bunyi berisik.
Tak lama kemudian bel berbunyi membuatnya secepat kilat bangkit dan berjalan ke arah pintu.
"Akhirnya kau pulang jug-" Dahi Bila berkerut sebelum kembali melanjutkan.
"Elo?!"
"H-hai Bil." Dion berdiri kaku takut-takut menatap Bila.
101 Night Club"Jadi kau masih tidak mau memberikan rekaman cctv nya?" Adam menatap tajam Chiko, pemilik klub itu sementara Tan dengan santai menyesap vodka nya.
"Ayolah Adam, kau masih kaku saja." Chiko menyodorkan segelas pada Adam tetapi pria berambut pirang itu justru melirik Tan.
"Cepat izinkan dia Tan, atau kakak kelas kita ini tidak akan pernah bisa menikmati hidupnya." Tan dan Chiko terkekeh.
"Minum saja, tidak apa-apa."
"Tapi Tuan Mu-"
"Aish, kata-kata seperti Tuan Muda, Sir, dan Bos dilarang di sini. Cepat minum!" Kesal Chiko. Sebelum Adam kembali melirik Tan, Tan lebih dulu meraih tangan Adam untuk menggenggam gelas itu.
"Rekaman cctv nya." Ucap Adam lagi setelah dengan cepat menenggak minumannya.
"Astaga dasar kau!"
"Begitulah sikapnya setiap hari padaku. Asal kau tahu saja Chiko, aku kadang benci kedisiplinannya." Tan terkekeh.
"Cepat berikan rekamanny-"
"Ambil saja sendiri sana! Kau pasti tidak akan percaya kalau aku bilang aku sudah menghapusnya." Dengan sigap Adam bangkit tanpa memperdulikan omelan Chiko.
"Jadi dia member?"
"Tidak persis seperti itu. Bagaimana ya aku mengatakannya?" Chiko menyimpan gelasnya kemudian menatap Tan yang sudah menghabiskan minuman kedua nya.
"Dia memang bergabung menjadi member tapi bukan member tetap seperti Flo atau Grace."
"Kau mengenal mereka juga?" Tanya Tan penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...