HAND PART 58 - Teka-Teki (END) p.3 Final

11.1K 853 126
                                    





Beberapa saat setelah operasi Tan selesai...

"Bisakah aku melihatnya sekarang? Aku ingin melihatnya."

"Tolong...."

Suster itu menggeleng lantas meninggalkan Bila begitu saja di depan pintu ruangan Tan yang sudah dipindahkan dari ruang operasi ke ruang perawatan. Mau tidak mau Bila duduk di kursi tunggu dengan air mata yang masih berlinang. Perasaannya tidak karuan. Pikirannya kacau.

Apakah Tan baik-baik saja?

Kenapa dia masih belum juga membuka matanya?

"Hey, tenanglah..."

Bila menoleh pada Alice yang sudah duduk di sampingnya, tersenyum menggenggam tangan Bila erat.

"T-tan... Di-dia..."

"Dia tidak apa-apa Bila, operasinya sukses."

"Tapi kenapa Tan belum bangun?"

"Itu wajar, pengaruh obat biusnya masih bekerja. Tidak lama lagi dia akan bangun. Jadi tenanglah. Okay?"

Bila mengangguk pelan, lantas menunduk membuang nafas beratnya perlahan.

Sementara di dalam sana sebenarnya Tan sudah terbangun. Hampir saja suster yang sama dengan yang tadi memekik kaget ketika Tan membuka kedua matanya dan langsung menatapnya tajam.

"Barang-barangku, ekhem..."

"Tuan Anda tidak boleh banyak berbicara,"

"Apalagi bergerak." Ucap suster itu memperingatkan ketika dilihatnya Tan sudah bergerak seperti akan bangun dari posisinya yang tengah berbaring.

"Barang-barangku, kemarikan."

"Tapi Tuan Anda-"

"Barang-barangku." Suara dalam dan berat milik Tan sudah kembali membuat suster itu mengangguk kaku lantas mengambil kotak berisi barang-barang milik Tan -mantel dan ponselnya.

"Apa Anda butuh yang lain Tuan?"

Tan menggeleng pelan.

"Oh, saya akan keluar untuk memberitahukan pada istri Anda bahwa Anda sudah bang-"

"Tidak, jangan." Potong Tan cepat. Suster itu mengerutkan dahinya bingung tetapi ia tahu bahwa Tan tidak akan menjelaskan apapun padanya. Maka setelah membungkuk pamit ia bergegas keluar dan melewati Bila begitu saja.

"Oh, saya akan keluar untuk memberitahukan pada istri Anda bahwa Anda sudah bang-"

".....istri Anda.."

Bila? Bagaimana keadaanmu?

Sebenarnya Tan sangat ingin melihat Bila tapi ia buru-buru menepis perasaan nya karena menurutnya bukan saatnya untuk itu sekarang.

Ada yang lebih penting dari gadis itu.

Hati-hati dengan tangan kirinya Tan perlahan merogoh saku mantelnya dan merasa lega ketika benda kecil bernama inner ear itu masih ada di sana. Setelah terpasang di telinganya Tan lantas meraih ponselnya, menyalakannya dan mengetikkan nama Adam di sana.

Sama seperti yang Tan pasang pada gelang kaki yang ia berikan pada Bila, awalnya Tan akan menaruh alat pelacak yang juga bisa merekam suara itu pada Michael Blue tapi insiden penembakan yang menimpanya benar-benar diluar skenario. Beruntungnya Adam datang di waktu yang tepat dan dengan sengaja Tan menaruh alat itu pada saku mantel Adam saat pria itu menolongnya beberapa saat yang lalu karena entah mengapa Tan tahu bahwa Adam kali ini tidak akan melepaskan Michael Blue apalagi setelah melihat dirinya tertembak.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang