Bila menatap Tan dan Sean bergantian, dua pria tampan di hadapannya itu masih saling menatap tajam, beradu pandang begitu sengit dengan tangan yang masih berjabat erat.
"Ekhem, a-anu bagaimana kalau kita mulai bermain saja?" Ucap Bila gugup dengan senyum kakunya, ia lantas meraih lengan Tan lebih dulu hingga pria itu melepaskan tangannya dari Sean dan beralih menatapnya. Tak lama kemudian Flo juga datang menghampiri Sean lalu setengah menyeret pria itu untuk segera menuju lapangan pasir, memecahkan ketegangan yang setiap saat akan meledak diantara kedua pria itu.
Tapi sayangnya hal itu sama sekali tidak memperbaiki suasana. Ketika permainan dimulai Tan dan Sean justru semakin tidak bisa dipisahkan seolah permainan bola voli pantai itu hanya diperuntukan untuk mereka berdua. Tan melakukan service keras tepat ke arah Sean tapi Sean dengan mudah mengembalikan bola itu hingga hanya untuk sepersekian detik Tan tanpa sengaja kehilangan momennya dan bola jatuh ke atas pasir. Sean berteriak keras, puas, lalu mengedipkan sebelah matanya, mengejek. Ketika giliran Sean tiba, pria itu tak kalah keras memukul bola dan tepat menuju Tan yang sudah sangat siap menerima bola itu dan juga dapat mengembalikannya dengan mulus pada Sean, keras, telak, tepat mengenai ulu hati pria itu yang lalu membuat Sean tersungkur jatuh berdecak kesal menatap Tan yang justru tengah menaikan kedua bahunya acuh.
Bila, Flo, Grace, Caca, Adam dan Sandra terdiam kaku menatap pertandingan yang begitu sengit itu sementara Iyo dan Dion nampak ceria menjadi komentator dadakan yang begitu bersemangat siang itu. Hingga puncaknya Flo yang sedari tadi menahan diri akhirnya merebut bola voli itu dan berteriak kesal membuat Tan dan Sean berhenti dari kegilaan mereka.
"ANJIRRR LAH! Gue yang inisiatif lo berdua yang asik main." Kesal Flo.
"Hajar Flo." Kekeh Caca.
"Mantan pacar sama pacar lo pada kenapa sih Bil?" Tanya Iyo.
"Perasaan tampang agak gantengan mereka dikit daripada gue, tapi kok kelakuannya sama aja kayak gue ya. Absurd." Ucap Dion menatap Tan dan Sean bergantian dengan ekpresi keheranan.
"Aduh, kapan mulainya sih. Panas nih." Ucap Sandra kesal sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya gerah.
"Nah, kali ini setuju gue sama lo. Kali ini aja ya. Jangan GR lo!" Tambah Grace lalu keduanya saling menatap dengan mulut penuh gumaman.
"Gimana kalo kita tanding beneran aja? Maksudnya kita semua dibagi jadi dua tim. Tim yang menang dapet reward dan tim yang kalah dapet hukuman. Emosi gue bisa naik sampe ke pohon kelapa kalo terus liatin lo berdua kayak tadi."
"Setuju. Udah gitu aja Flo." Sahut Bila cepat. Bagaimanapun ia adalah orang yang paling tidak nyaman melihat kelakuan pacar dan mantan pacarnya itu. Padahal ia berharap Tan bisa akur dengan mantan-mantan pacarnya seperti Dion dan Sean contohnya. Tapi dengan segera harapan itu menguap dan hilang.
Dan di sini lah mereka sekarang, berada dalam pertandingan voli pantai panas di bawah terik matahari yang tepat berada di atas kepala mereka. Tim Sean yang terdiri dari Sean, Sandra, Iyo, dan Flo melawan tim Tan yang terdiri dari Tan, Bila, Caca, dan Dion. Sementara Grace tetap tidak mau ikut dan memilih menjadi scorer duduk bersila di bawah pohon lengkap dengan kaca mata hitam dan topi pantainya lalu di sampingnya ada Adam duduk sebagai cadangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...