HAND PART 42 - Ada Apa Denganmu?

11K 557 85
                                    

Aleksander mengetuk pintu lalu masuk diikuti Adam di belakangnya, di sana di ruang kerjanya Hero duduk menunggu dengan gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aleksander mengetuk pintu lalu masuk diikuti Adam di belakangnya, di sana di ruang kerjanya Hero duduk menunggu dengan gelisah.

"Maaf sudah membuat Anda menunggu Tuan." Adam membungkuk sopan.

"Tidak apa Adam, tidak apa. Duduklah." Hero mengambil duduk di depan Adam sementara Aleksander berdiri di belakang kursi Hero.

"Kau sudah memberitahunya kan Aleks?" Hero melirik Aleks sekilas.

"Sudah Tuan, kami sudah berbicara lewat telfon beberapa saat yang lalu." Balas pria yang usianya terpaut beberapa tahun di atas Adam itu.

"Jadi apa alasanmu?" Hero menatap Adam dalam lalu ketika menemukan Adam hanya terdiam dengan alis yang nyaris bertautan, pria itu melepaskan kacamatanya lalu menaruhnya di meja.

"Kau mengakses file rahasia Adam. Kau tidak berpikir kalau aku tidak akan tahu bukan?" Adam menggeleng cepat.

"Tentu saja tidak Tuan, tidak sama sekali. Bagaimana bisa aku berpikiran seperti itu."

"Lalu kenapa? File itu bahkan sudah terkunci belasan tahun yang lalu."

"Tuan muda yang memerintahkannya."

Kalimat itu muncul tanpa ada keraguan sama sekali dari mulut Adam. Membuat Hero mengerutkan dahinya kaget.

"Tan?"

"Ya, Tuan."

"Untuk apa?"

Apa jangan-jangan Tan tahu bahwa Michael Blue adalah tersangka dalam kasus kecelakaan mobil ayahnya? Batin Hero.

"Itu adalah berkas rahasia tentang Michael Blue, kau tau itu kan?" Adam mengangguk yakin.

"Apa Tan kebetulan mengenal Michael Blue?" Tanya Hero hati-hati ada sedikit jeda diantara mereka hingga Adam pada akhirnya dengan mantap berbalik menatap Hero.

"Tidak Tuan. Tuan muda Tan tidak mengenal Michael Blue. Semua itu hanya untuk kepentingan bisnis, kebetulan kami sedang menjalin kerjasama dengan Blue Corp. jadi seperti biasanya Tuan muda akan mencari banyak informasi mengenai mitra bisnisnya itu."

"Oh." Ada kelegaan dibalik raut wajah Hero yang kini tengah tersenyum dan kembali memakai kacamatanya.

Tapi kelegaan itu justru membuat dahi Adam berkerut, ia bertanya-tanya mengapa Hero malah memanggilnya dan bukan Tan langsung untuk membicarakan soal pria bernama Michael Blue itu? Adakah sesuatu yang mungkin tidak boleh diketahui oleh Tan?

Adam tersenyum kecil ketika Hero bangkit lalu menepuk pundaknya.

Adam tersenyum kecil ketika Hero bangkit lalu menepuk pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang