"Jadi, kau mau membawaku kemana?" Tan tersenyum melirik Bila yang duduk di sampingnya. Tetapi mendengar tidak ada respon dari gadis itu, ia menatap Bila cukup lama setelah menekan tombol manual pada dashboard mobilnya.
"Are you okay?"
Bila merasakan telapak tangannya yang dingin digenggam begitu hangat.
"Eh?"
"Kau sakit? Apa tidak usah pergi saja?"
"Tidak, em-ma-maksudku aku baik-baik saja." Bila tersenyum menyentuh lengan Tan yang mengusap pipinya lembut.
"Apa kau tadi bertanya tujuan kita?" Tan mengangguk cepat.
"Kita akan ke mall."
"Aku ingin belanja dulu." Ucap Bila lagi ketika melihat kerutan pada dahi Tan.
"Baiklah." Tan tersenyum kecil sebelum mengangguk dan kembali mengemudikan mobilnya.
Dan tidak hanya sekedar belanja. Bila benar-benar mengeluarkan sisi buruk nya sekarang seolah-olah dia ingin menguji Tan dengan perilakunya yang gila belanja.
"Aku mau tas yang di rak itu. Semuanya." Tunjuk Bila pada seorang pramuniaga di salah satu toko tas dengan brand international. Sedangkan Tan sudah melangkah maju menuju cashier lalu mengeluarkan limited credit card nya.
Setelahnya Bila melangkah ke toko sepatu, mencoba berbagai macam higheels dan membeli sekitar 10 pasang sepatu yang menurut Tan terlihat sama saja.
"Rasanya aku pernah melihat kau memakai sepatu ini." Tan meraih sebuah higheels berwarna hitam dengan hiasan kupu-kupu di atasnya.
"Yang kau lihat itu adalah milikku keluaran tahun lalu. Yang ini, new item."
"Tapi warnanya sama."
"Ya, memang. Tapi corak kupu-kupunya berbeda. Ini kupu-kupu dengan corak silver sedangkan punyaku tahun lalu adalah kupu-kupu denga corak gold." Jelas Bila yang diikuti kekehannya ketika melihat dahi Tan kembali mengerut.
"Tan! Aku mau membeli baju juga." Ucap Bila sambil merangkul lengan Tan manja.
"Go. Beli semua yang kau mau."
"Okay! Don't regret it ok?"
"Never." Tan tersenyum, mengusap puncak kepala Bila sebelum gadis itu menyeretnya memasuki toko pakaian.
"Bagaimana? Gaun yang warna pink atau yang warna peach? "
"Menurutmu mana yang lebih cocok untuk ku? Yang kiri atau yang kanan?"
"Tan! Tan! Aku suka crop top ini, tapi warnanya terlalu terang. Beli saja atau jangan?"
Sedari tadi Bila sibuk keluar-masuk kamar pas lalu melihat dirinya sendiri pada full body mirror tanpa memerhatikan Tan yang sedari tadi juga hanya diam menatapnya. Netra birunya tidak pernah sedetikpun beralih dari sosok Bila yang sekarang sudah berjalan gugup mendekat ke arahnya yang tengah bersandar pada salah satu dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...