HAND PART 16 - The Planning

14.2K 677 1
                                    




Senyum mengembang bahkan ketika Bila belum membuka matanya pagi itu. Entah mengapa hari ini ia merasa begitu segar dan jauh lebih baik daripada kemarin. Dan semua itu karena Tan.

"Ah, kenapa malam cepat berlalu?" Ucapnya untuk kemudian merenggangkan otot-otot tubuhnya sebelum beranjak turun dari atas tempat tidur untuk berlarian kecil sambil bersenandung riang menuju kamar mandi.

Diikatnya rambut panjangnya ke atas hingga leher jenjangnya terpampang sempurna memperlihatkan bekas-bekas kecupan semalam yang entah mengapa membuat Bila begitu senang. Ia tertawa kecil, melangkah mendekat kearah cermin sambil mengusap lehernya kemudian turun ke arah payudaranya dimana ada satu bekas kecupan yang cukup memerah disana. Lagi-lagi bila tertawa kecil, menggigit bibir bawahnya tatkala teringat bayangan semalam.

"Tidak bisakah aku saja yang memasak?"

"Tidak."

"Apa jangan-jangan barley soup buatanku tempo hari rasanya tidak enak ya?"

"Hei, kau lupa aku langsung menghabiskannya tanpa sisa? Maksudku, biar aku saja yang memasak untuk sarapan kita. Tubuhku sudah segar kembali." Senyum Bila.

"Tapi kan kau harus istirahat Bila."

"Tan, aku sudah cukup beristirahat. Kau membuat tidurku pulas semalam." Tan terkekeh, membuat Bila menoleh ke belakang dimana Tan tengah tersenyum manis sambil bersidekap di atas meja makan sementara pemandangan dua ekor burung yang bertengger di pohon di luar dinding kaca menarik perhatiannya.

" Tan terkekeh, membuat Bila menoleh ke belakang dimana Tan tengah tersenyum manis sambil bersidekap di atas meja makan sementara pemandangan dua ekor burung yang bertengger di pohon di luar dinding kaca menarik perhatiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah aku lupa!"

"Apa?" Bila mencuci tangannya setelah memotong sayuran lalu berjalan mendekat pada Tan.

"Apa yang kau lupakan?"

"Aku belum memeriksa kondisimu." Tan menepuk pahanya. "Kemarilah."

"Aku baik-baik saja...Eh?" Bila terkekeh ketika Tan mengerucutkan bibirnya, so cute.

"Baiklah-baiklah." Sebelum Bila sampai Tan lebih dulu menarik pinggangnya hingga ia duduk dengan cukup keras di atas paha Tan.

"Maaf, apa aku berat?"

"Ya, lumayan."

"Hah? Berarti aku harus diet mulai dari sekarang!" Tan terkekeh lagi, mencolek ujung hidung mancung Bila gemas.

"Ish, dasar! Cepat periksa setelah itu kita sarapan." Ucap Bila memejamkan kedua matanya.

"Okay, ku mulai dari mata." Bila tersenyum mengangguk.

"Wah, kelopak matamu indah sekali, bulu matamu juga lentik. Lalu hidung astaga hidungmu sangat mancung! Dan bibirmu, ah sepertinya aku tidak ingin sarapan pagi ini."

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang