HAND PART 30 - Jujur?

11.4K 537 1
                                    

Sepasang kelopak mata indah dengan bulunya yang lentik terbuka sempurna menyambut pagi yang datang menjemput matahari. Untuk sesaat Bila terdiam matanya berkali-kali mengerjap untuk mengembalikan ingatannya, ah, dia sudah menikah dan dia sedang berada di negara suaminya sekarang. Suaminya.

Bila lantas membalikan tubuhnya dan mendapati Tan tertidur lelap menyamping ke arahnya dengan satu tangannya terulur menjadi bantal Bila tidur semalaman tadi.

"Oh astaga, tanganmu pasti pegal sekali." Perlahan Bila mengubah posisinya jadi duduk lalu menyentuh tangan Tan tadi untuk kemudian membawanya ke dalam selimut sebelum ia bergerak menyelimuti suaminya itu hingga sebatas dada. Ketika Tan melenguh merasa tak nyaman dengan lembut Bila menyentuh wajahnya, mengusap freckles di sekitar wajah tampannya hingga ia kembali tertidur.

Setelahnya Bila beranjak turun hendak berjalan ke arah kamar mandi ketika ponselnya yang ia simpan di atas nakas bergetar cukup lama.

"Flo!!!" Teriak Bila lalu dengan cepat menutup mulutnya dengan satu tangannya takut Tan akan terbangun. Kemudian dengan mengendap-endap ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

"Tumben lo pagi-pagi nelfon."

"Pagi-pagi pasti hepi kali ah, di sini udah siang anjirrr!"

"Aah.." Bila memukul keningnya sendiri, lupa. Sekarang di Moscow adalah pukul 7 pagi maka di Jakarta adalah pukul 11 siang, 4 jam perbedaan waktu.

"Gimana kabar lo? Baik-baik aja kan?"

"Ya baiklah! Secara pengantin baru!"

"Cie cie cie. Wik wik wik."

Bila terkekeh ketika mendengar suara Caca dan Grace di sebrang sana bergantian.

"Anjirrr sahabat-sahabat lo makin sarap aja noh Bil."

"Gak termasuk gue ya." timpal Flo lagi.

"Anjirrr lah gue jadi kangen."

"Sama lah, kangen ngeclub bareng, kangen shopping bareng, kangen ngegosip bareng." Kemudian terdengar tawa renyah keduanya.

"Gue baik kok Flo. Keluarga Tan juga baik, banget malahan. Gue serasa punya keluarga sendiri."

"Nah, sekarang kan lo udah punya."

"Haha iya."

"Loh? Kenapa? Ada sesuatu yang ngeganggu lo?" Tanya Flo ketika mendengar tawa Bila yang terdengar kaku.

Bila tersenyum kecil menyadari ia tidak pernah bisa menyembunyikan apapun dari sahabatnya itu.

"Gak, gue cuma ngerasa aneh dan asing aja. Mungkin karena belum terbiasa di sini aja kali. Ya kan lo tau, di Jakarta gue biasa apa-apa sendirian."

"Makanya lo harus mulai bebasin diri lo sekarang. Jujur sama diri lo sendiri dan terima dengan tangan terbuka apa yang udah lo dapetin. Sisanya semua hal yang baik pasti ngikutin. Gue tau lo pasti bisa, Bil."

"Anjirr Flo lo kesambet apaan?"

"Eh anjirrr gue mah emang selalu wise kaleee."

"Anjirrr Dion lo jangan dorong Iyo dong!!"

"Yes yes yes! Goodjob Dioooon!"

"Hahaha. Asik bener. Emang pada gak ada kelas?"

"Bolos wkwk."

"Anjirrr bagus. Haha."

"Lah lo sendiri gimana? Kuliah lo maksud gue."

"Oh, soal itu kata Adam gue bakalan pindah kuliah di sini."

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang