HAND PART 31 - FAKE

11.1K 535 5
                                    





"Hi beautiful..."

Kalimat itu bahkan tidak mampu mengurangi keterkejutan Bila ketika punggung tangannya dikecup dengan lembut oleh pemuda yang sekarang tengah mengedipkan sebelah matanya dengan genit padanya.

Sepersekian detik kemudian suara melengking dari arah pintu membuat Bila terpaksa ikut berdiri ketika pemuda itu tidak kunjung melepaskan tangannya.

"Victor Zaslukas Leonavich Jarleoooooo!!!" Itu Alice yang sudah berkacak pinggang memasuki sayap Grandpa dengan wajah penuh kekesalan.

"Aish, tante itu terus mengikutiku. Apa jangan-jangan dia begitu terpesona pada wajah tampanku? Ah, itu benar. Pasti begitu." Ucap Lukas pada Bila.

Bila masih terdiam matanya membola menyaksikan kemunculan tiga orang anggota keluarga lainnya di rumah ini yang begitu tiba-tiba.

"Tante katamu? Aku kakakmu bodoh!"

"A-aaw..aw! Sakit kak!" Pekik Lukas ketika Alice menjewer sebelah telinganya yang otomatis membuatnya melepaskan genggamannya pada tangan Bila.

"Alice pelan-pelan.." Ucap Lily khawatir.

"Ibu...tolong aku, hiks." Lukas pura-pura menangis.

"Apalagi sekarang hmm?" Tanya Grandma tersenyum.

"Dia baru saja mengalami kecelakaan." Suara Hero ketika pria paruh baya itu masuk dan duduk di samping Lily.

"Kecelakaan?!" Kaget Lily, Grandma dan Grandpa. Sementara Tan menyimpan keterkejutannya dalam diam.

"Apa kau terluka? Mana yang sakit? Hmm?" Buru-buru Lily bangkit menghampiri putra bungsunya itu dan Lukas bergegas memanfaatkan kesempatan itu untuk terlepas dari Alice dan berpindah pada pelukan hangat Lily yang sudah sangat ia rindukan.

"Beruntungnya dia hanya mengalami lecet di kaki dan sedikit sobek di pelipis."

"Sudah ditangani." Ucap Hero lagi ketika ia melihat istrinya, Lily menatapnya khawatir.

"Dasar bocah nakal! Kau pamit pada kami hanya untuk merayakan pesta ulang tahunmu bukan untuk balapan!" Teriak Alice lagi.

"Kau balapan? Benar itu Luke?" Tanya Grandpa.

Perlahan, Lukas melepaskan pelukan Lily padanya dan menatap kakeknya itu takut lalu mengangguk pelan.

"Good! Kau memang cucuku Luke! Darah pembalap mengalir dari ku padamu! Aku bangga! Itu baru namanya cucu Victor Jarleo! Teruskan!" Semua orang terdiam tak percaya karena sudah mengira Grandpa akan memarahi Lukas tapi....

"Grandpa!" Pekik Alice tak terima yang malah dibalas kakek itu dengan anggukan kecil meminta cucu perempuan satu-satunya itu untuk tenang.

"Oh? Kau pasti Nabila." Bila menoleh pada sosok pria tampan yang sudah berdiri di hadapannya itu.

"Hello, aku Hero. Ayah Tan, Alice dan juga Luke." Buru-buru Bila membalas jabatan tangan Hero dan tersenyum sopan.

"S-senang bertemu dengan Anda."

"Anda? "

"....." Bila mengigit bibir bawahnya kaku.

"Ayah. Panggil aku Ayah. Apa aku harus mengancam mu juga seperti yang dilakukan Ayahku?" Hero melirik Grandpa sambil tersenyum.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang