Gadis cantik itu masih bergelung dengan selimutnya ketika suara deringan terdengar dari ponselnya. Dengan agak malas Bila membuka matanya sebentar lantas menengok ke samping kepalanya dan menemukan ponselnya berada di sana.
"Halo?" Ucap Bila serak seraya menempelkan ponselnya di pipinya sementara kedua matanya sudah kembali terpejam.
"Good morning sweetheart." Sapaan pagi hari yang begitu merdu itu membuat Bila menyunggingkan senyuman manisnya.
"Tan? Good morning. Kenapa menelfon?"
"Ah aku hanya ingin memastikan kau sudah bangun atau belum. Sekaligus meminta maaf."
Dahi Bila berkerut, "Maaf? Untuk apa?"
"Maaf karena tidak bisa menemanimu ke Bali. Mendadak aku harus ke Singapore, hanya sebentar mungkin sore hari aku sudah ada di Bali bersamamu."
"Hah?" Bila terdiam kelopak mata indahnya terbuka sempurna sementara otaknya mulai bekerja keras.
"Astaga! Iya! Aku harus ke Bali hari ini!" Pekiknya begitu radar otaknya sudah kembali menyala. Ia lantas bangun dan berdiri bingung.
"Ah, maafkan aku Tan. Sepertinya aku harus bersiap-siap. Aku sudah janji dengan sahabat-sahabatku untuk berangkat pagi ini dan sekarang sudah jam-....astaga jam 9!" Pekik Bila lagi seraya berbalik hendak menuju kamar mandinya ketika yang ia hadapi di depannya adalah kaca jendela pesawat. Tak sampai di situ, ketika ia kembali memutar tubuhnya untuk mengamati sekeliling ruangan ia dengan jelas menyadari bahwa ini bukan kamar tidurnya.
Tan terkekeh seolah mengetahui kebingungan Bila."Aku ingin meminta maaf lagi."
"Hah? Ada apa sebenarnya? Aku benar-benar bingung."
"Aku membawamu ke dalam private jet ku semalam."
"Hah?!"
"Semalam Flora menelfonmu tapi kau sudah tidur jadi aku yang menjawab panggilan itu. Dia bilang kalian akan ke Bali dan bertanya apakah kau sudah memberitahuku atau belum."
"Aah, aku benar-benar lupa untuk memberitahumu. Semalam sebenarnya aku sudah ingin mengatakannya tapi mendadak kita harus pergi ke rumah Jacko. Maafkan aku Tan."
"It's okay sweetheart, aku mengerti. Aku menelfon hanya untuk memastikan kau dan sahabat-sahabatmu menikmati perjalanan kalian dengan aman dan nyaman ke Bali. Kalau nanti kalian butuh sesuatu, bilang saja pada Adam, dia akan menjemput kalian di airport."
"Tu-tunggu, jadi maksudmu sahabat-sahabatku juga ada di sini?"
"Tentu saja. Mereka sudah di sana sejak pagi sekali, aku bahkan bertemu dengan mereka saat akan berangkat ke Singapur."
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...