Deburan ombak dan semilir udara pantai yang menyejukkan membangunkan Bila dari tidur nyenyaknya pagi itu. Kedua matanya mengerjap perlahan samar-samar melihat seekor burung hinggap di pagar pembatas balkon yang lalu membuatnya hendak bangkit dari tidurnya ketika ia merasakan sesuatu yang cukup berat melingkupi perutnya, Bila menunduk dan mendapati tangan kekar Tan memeluknya dari belakang. Sementara pria itu masih tertidur pulas dan kembali menarik Bila mendekat ketika dirasakannya gadis itu bergerak menjauh.
Bila terdiam gugup ketika Tan menelusupkan kepalanya pada ceruk lehernya hingga ia bisa merasakan hembusan nafas teratur pria itu. Membuat kedua mata Bila terbuka sempurna memancarkan sorot penasaran yang memuncak. Apakah semalam mereka melakukannya?
Didorong oleh rasa penasaran itu dengan perlahan Bila bergerak berbalik menghadap Tan. Rasa penasarannya semakin tinggi ketika ia melihat Tan hanya mengenakan celana tidurnya saja sementara dadanya terekspos sempurna menampilkan otot-otot sixpack kecoklatan yang membuat pipi Bila bersemu malu, semakin gugup ketika ia sendiri tahu bahwa di balik selimut putih yang membungkus tubuhnya itu ia tidak mengenakan sehelai benangpun. Jadi?
"Haruskah aku bertanya pada Tan?" Gumam Bila dalam hati. Ia lalu mengangkat wajahnya dan menemukan sesosok pria tampan yang begitu tampan tengah tertidur dengan tenang begitu dekat di depannya.
Bila tersenyum kecil sementara dengan hati-hati tangannya sudah terangkat untuk menyentuh wajah Tan. Dengan jari-jarinya yang ramping Bila memulai dengan menyugar rambut hitam pekat milik pria itu ke belakang, mengusap lembut dahinya, lalu turun ke hidungnya yang mancung, rahangnya yang tegas dan bibirnya yang penuh. Membuat Bila kembali membayangkan ciuman-ciuman mereka yang begitu panas. Bila terkekeh tapi jarinya masih berada di sana, mengusap permukaan bibir Tan berkali-kali hingga suara erangan tertahan itu membuat Bila dengan cepat menyingkirkan tangannya.
"Ah shit! Aku tidak bisa menahannya lebih lama!"
"Tan!!" Pekikan yang cukup keras itu tidak sedikitpun mengganggu Tan yang mendadak terbangun lalu menggulingkan tubuhnya kembali menindih tubuh mungil Bila. Nafas mereka sama-sama menderu tak beraturan, Bila karena terkejut sedangkan Tan karena dorongan gairahnya yang sudah tak tertahankan lagi.
"Damn you!" Ucap Tan dengan rahangnya yang kembali mengeras ketika dilihatnya wajah cantik Bila di bawahnya yang semakin cantik dan menggoda ketika gadis itu terkejut dengan tatapan polosnya.
"M-maaf aku membangunkanmu ya?" Gugup Bila menatap Tan.
"Ya dan asal kau tahu, itu berbahaya Bila. Kau bukan hanya membangunkanku tapi juga membangunkannya." Ucap Tan serak dengan suara khas bangun tidur. Tidak butuh waktu lama untuk Bila menyadari ucapan Tan karena tandanya begitu jelas terasa hingga membuat Bila tanpa sadar menggerakkan tubuhnya gugup.
"Don't move!"
"H-hah?"
"Demi Tuhan Bila diamlah! Jangan bergerak lagi." Kesal Tan ketika Bila tetap saja bergerak, gadis ini benar-benar tidak tahu bahwa sekarang dirinya dalam ambang bahaya.
"Tan a-aku ingin minum. Aku ha-"
"Fuck!"
Tan menjatuhkan tubuhnya menindih tubuh mungil Bila sempurna, sementara bibirnya sudah memagut bibir Bila mencoba mengalihkan gairahnya untuk tidak meledak. Ini bahaya, sungguh. Dia bisa jadi lebih gila kalau saja tidak ada selimut yang memisahkan tubuh mereka untuk bersatu. Thank's for it.
Bila menerima morning kiss itu dengan membuka mulutnya mengikuti apa yang dilakukan Tan, mengecup, mencecap dan saling mengigit bibir bawah masing-masing sementara jari jemarinya sudah bergerak mencengkram rambut Tan. Bukan hanya pria itu saja yang hampir meledak tapi Bila juga, bedanya Bila hanya bisa mencengkram rambut dan juga punggung berotot milik Tan ketika hanya dengan ciuman saja dirinya hampir melayang jauh ke angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...