HAND PART 47 - Kemunculannya

10.8K 671 85
                                    


Tan berdecak kesal lalu melirik ke arah Bila meskipun ia yakin istrinya itu tidak akan bisa melihatnya.

"Kalau lampunya ku nyalakan memangnya kau akan tidur?"

"Y-ya, aku akan tidur."

"Tapi aku tidak bisa tidur kalau lampunya menyala."

Hening. Tangan Bila semakin kencang mencengkram selimut ketika Tan tidak kunjung menyalakan lampunya dan Bila sudah mempersiapkan dirinya bahwa sepertinya malam ini ia tidak akan tidur sama sekali. Tidak akan, sampai sedetik kemudian dengan cepat sebelah tangan Tan menelusup ke balik punggungnya dan menariknya mendekat ke dalam pelukannya.

"Seperti ini saja." Bila menelan salivanya kaku sekaku tubuhnya yang mendadak tidak bisa digerakkan sama sekali ketika tangan Tan kembali menekan punggungnya untuk lebih mendekat. Sekarang bahkan Bila bisa mendengar dengan jelas detak jantung Tan yang teratur saking dekatnya mereka berdua. Bagaimana bisa suaminya itu begitu tenang ketika detak jantungnya sendiri begitu kacau?

"Cepat tidur Bila atau aku akan meninggalkanmu sendirian." Seakan tahu bahwa Bila masih terjaga Tan sedikit melonggarkan pelukannya hingga tiba-tiba sebelah tangan Bila balas memeluk punggung Tan bahkan sedikit mencengkramnya seolah-olah takut ditinggalkan. Well, itu memang benar.

"B-baiklah aku tidur, maksudku aku akan tidur sekarang."

Giliran Tan yang terjaga ketika beberapa saat kemudian ia merasakan nafas teratur Bila yang berhembus di sekitar dadanya. Begitu tenang, nyaman, tapi memberikan sensasi panas yang mulai merambat naik ke tubuhnya.

"Shit!" Tan mengumpat pelan. Ia ingin melepaskan pelukan ini sekarang juga tapi Bila masih memeluknya erat sementara ia sudah berkeringat.

Maka Tan berusaha menarik lalu membuang nafasnya setenang mungkin dan mengulanginya berkali-kali setelahnya ia mencoba memejamkan matanya yang tadi sudah sangat mengantuk tetapi sialnya sekarang tidak sama sekali. Hingga hampir satu jam kemudian Tan masih membeku di posisinya dengan rahang yang mengeras, bagaimanapun Bila adalah seorang wanita, wanita cantik, dan ya begitulah sedangkan dia adalah pria berdarah panas yang sedang dalam masanya. Tan sedikit merutuki dirinya sendiri mengingat skenario yang telah ia buat termasuk membenci dan membuang Bila yang sudah mengkhianatinya, ia berpikir kalau saja skenario nya berbeda mungkin sekarang ia sudah menghabiskan malam yang panjang ini dengan penuh kenikmatan. Sial.

Tapi sekali lagi Tan menguatkan hatinya, bahwa langkah yang ia ambil sampai saat ini sudah tepat. Ya, itu benar.

Bila bergerak dalam tidurnya, membuat Tan memanfaatkan kesempatan itu untuk bangkit menjauh. Namun sebelumnya ia bergerak merapikan selimut dan menyelimuti Bila hangat, ada sedikit senyum dibibir pria itu ketika ia menepuk bahu Bila pelan yang sebelumnya terlihat sedikit gelisah.

Bila, kau benar-benar...

Tan sudah tidak tahan lagi, ia berjalan menuju ruang kerjanya lalu melepas bagian atas piyamanya dan segera mengambil ancang-ancang untuk melakukan gerakan push up, biasanya selain olahraga di pagi hari Tan juga memang berolahraga di malam hari tapi malam ini olahraga yang ia lakukan sedikit berbeda dari biasanya, kali ini Tan ingin mengusir hawa panas yang semakin membakar tubuhnya yang hampir membuatnya hilang kendali atas istrinya. Maka setelah melakukan push up seratus kali Tan berbaring terlentang untuk melakukan sit up, lalu setelah selesai ia berjalan menuju tiang yang biasa ia gunakan untuk pull up dan terakhir bergerak menuju treadmill.

Sementara itu di lantai tiga di kamar yang sebelumnya Bila tempati, Sean yang nyaris tertidur nampak kembali harus menunda rasa kantuknya ketika Kris menepuk bahunya keras.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang