HAND PART 66 - The Letter (1)

9.5K 584 88
                                    




"Jangan ikuti aku!" Teriak Bila.

Namun Tan adalah Tan.

Ia malah semakin mempercepat langkahnya hingga ketika Bila bergerak masuk ke dalam lift yang kebetulan terbuka dengan cepat Tan berlari dan meraih tangannya.

"DIA ANAK KU!"

Teriak Tan keras hingga membuat beberapa pasien dan suster yang kebetulan berada di sana menatap ke arah mereka sebelum kembali kepada aktivitasnya masing-masing.

"Dia anak ku,"

"Karena kau adalah istriku."

Bila terdiam.

Dan Tan merutuki dirinya menyesal.




***


Suster yang sama berhenti mendorong kursi roda kosong di hadapannya, ia tersenyum kecil lalu berbalik dan berjalan ke arah yang berlawanan ketika melihat Tan dan Bila masih berdiri di tempat yang sama dan saling bertatapan.

Perlahan cengkraman tangan Tan pada pergelangan tangan Bila melembut dan Bila bisa merasakan tangan besar dan hangat itu berganti mendekapnya erat penuh kasih sayang.


"Please... Stay with me."


Jam sudah menunjukkan bahwa waktu makan siang akan segera tiba. Selama itu pula Bila hanya berbaring di ranjangnya -tidak tidur dan Tan yang selalu menemaninya -duduk di sofa tanpa sepatah katapun.

Hening.

Ana dan Sean belum kembali dari rumah Kris. Alice menjadi pembicara dadakan dalam seminar kesehatan atas paksaan Cecilia. Dan Adam, Tan masih belum menerima kabar apapun dari sekretarisnya itu.

Jadi yang bersuara di antara mereka hanyalah detak jarum jam, tetes cairan infus, gerakan sofa yang diduduki Tan dan kegelisahan Bila yang merasakan pegal pada bahu kanannya karena terus menerus berbaring pada posisi yang sama.

Dan sayangnya Tan berhasil menangkap moment itu.


"Bila, kau tidur?"

"Ti-"

Ah...

Bila merutuk dalam hati. Tadinya ia akan berpura-pura tidur tetapi bibirnya sudah bergerak lebih dulu.

"Ti..?"

"Tidak."

Entah mengapa Tan merasa suara Bila terdengar begitu kesal namun lucu dalam waktu yang bersamaan sampai-sampai pria ini hampir tertawa kalau saja tidak ada suara ketukan di pintu yang diikuti oleh suster yang sama memasuki ruangan.

"Lunch time." Ucapnya tersenyum.

Bila kira suster itu akan menghampirinya seperti saat mengantarkan sarapan beberapa jam yang lalu sehingga dengan cepat ia mengubah posisinya jadi duduk sekaligus terbebas dari rasa pegal yang sangat menyiksanya namun kemudian yang Bila dapati adalah Tan yang tengah duduk tegap sambil kedua tangannya memegang nampan berisi penuh menu makan siang yang sudah disiapkan.

Sedangkan suster itu dengan cepat berjalan kembali keluar menghampiri Cecilia yang sudah menunggu di dekat pintu untuk terkekeh bersama.

Dan pada akhirnya baik Bila maupun Tan tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti kata perut mereka.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang