Tan menghela nafasnya lagi lantas mendudukan dirinya kembali ke bangku, tiba-tiba merasa lelah akan hal yang tengah terjadi. Ketika ia menoleh ke samping, pada Bila yang ia kira masih duduk di sampingnya Tan terdiam, mendongak menatap Bila yang berdiri dengan tatapan menyelidik ke arahnya.
"Bila-"
"Tan... Kau mau mengaku sekarang padaku?"
Dahi Tan kembali mengkerut.
"Maksudmu?"
Tan hendak bangkit tetapi Bila lebih dulu memajukan tubuhnya mendekat dan seketika membuat Tan dilanda ketakutan yang sama ketika ia mengatakan semua kebohongannya pada Bila waktu itu.
"Ayah kandungku masih hidup bukan?"
Tan terdiam matanya membulat kaget tetapi Bila terlanjur kecewa karena kembali dibohongi oleh orang yang sangat ia cintai.
***
Adam berlari kencang menaiki tangga lantas tubuhnya yang sangat terlatih terpelanting begitu lincah mengejar dua orang pria berpenutup kepala yang lari morat-marit begitu ia dan beberapa Victor's Guard berhasil memergoki aksi mereka yang hendak menanam bom di sudut lain gedung Victor Skyscraper. Aneh, Adam terus saja memikirkan hal itu sejak kembalinya ia dari Indonesia. Berkas yang telah ia periksa mengenai teknisi-teknisi dari Blue Corp. ternyata tidak mencurigakan seperti yang ia kira. Mereka adalah pekerja biasa dibawah manajemen perusahaan asal Amerika itu. Lantas kenapa ia masih terus merasa tidak tenang?
Suara gedebuk yang begitu keras lantas membuyarkan lamunannya, di rooftop dua pria itu sudah jatuh tumbang dengan masing-masing satu orang Victor's Guard yang menduduki tubuh mereka dari atas juga masing-masing satu orang Victor's Guard yang mengawasi mereka dengan todongan senjata. Adam menghela nafasnya sebelum berjongkok di dekat salah satu dari kedua pria itu dan dengan kasar menarik penutup kepala yang dipakainya.
"Siapa kau?" Tanya nya dengan dahi yang berkerut. Lantas sebelum pria itu menjawab Adam beralih menuju pria lain dan melakukan hal yang sama, tetapi tetap saja ia tidak mengenali keduanya karena mereka bukan pegawai Victor Group maupun Blue Corp.
"Siapa yang menyuruh kalian untuk melakukan hal ini?"
Hening. Kedua pria itu memilih bungkam, sebuah pilihan yang sia-sia karena di detik selanjutnya dengan cepat Adam menarik senjata dari tangan seorang Victor's Guard dan peluru yang ia lesatkan berhasil bersarang di dahi salah seorang dari dua pria itu memuntahkan darah segar yang berceceran di lantai.
"Aku sedang berbaik hati, jadi akan ku tanya sekali lag," Adam berdeham, memajukan tubuhnya mendekat ke arah satu orang pria tersisa yang wajahnya pucat pasi karena kejadian yang baru saja dilihatnya.
"Siapa yang menyuruhmu?"
"S-s-sa-saya tidak tahu. Saya bersumpah saya tidak tahu!"
Adam terkekeh kemudian dengan matanya ia memerintahkan Victor's Guard yang tengah mendudukinya menyingkir lantas secepat kilat ia menarik kepala pria itu sampai menengadah ke arahnya.
"Well, we'll see. Apakah setelah ku buat kepalamu hancur kau masih akan berkata tidak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...