HAND PART 25 - I'm Sorry...

13.4K 584 5
                                    

Tan menggenggam erat tangan Bila ketika langkah kaki mereka mulai meninggalkan pasir pantai dan masuk ke daerah jalan setapak di Seminyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tan menggenggam erat tangan Bila ketika langkah kaki mereka mulai meninggalkan pasir pantai dan masuk ke daerah jalan setapak di Seminyak. Cuaca yang terik cukup bisa teratasi oleh pohon-pohon rindang di sepanjang jalan yang memberikan udara segar di siang hari. Keduanya saling menatap satu sama lain sambil tersenyum cerah, semakin merapatkan diri ketika memasuki area pasar tradisional yang cukup ramai.

"Wah, kau tahu? Aku selalu ingin makan pie susu ini!" Bila melepaskan pegangan tangannya pada tangan Tan lalu berlari kecil menuju sebuah kerumunan di depan sebuah kios makanan tradisional yang menjual kue khas Bali, pie susu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah, kau tahu? Aku selalu ingin makan pie susu ini!" Bila melepaskan pegangan tangannya pada tangan Tan lalu berlari kecil menuju sebuah kerumunan di depan sebuah kios makanan tradisional yang menjual kue khas Bali, pie susu.

Tan tersenyum kecil lalu mengikuti langkah kaki Bila yang sekarang sudah berjinjit paling belakang di kerumunan itu.

"Ah, lagi-lagi seperti ini." Bila mendengus lalu menyudahi aktivitas berjinjitnya dan menghampiri Tan dengan lemah.

"Kenapa tidak jadi?" Dengan lembut Tan meraih dagu Bila yang menunduk untuk dihadapkan padanya.

"Aku menyerah untuk yang kesekian kalinya. Lihat, antriannya sebanyak itu. Selalu seperti itu setiap kali aku ke Bali." Tan mengikuti arah jari telunjuk Bila lantas menemukan sebuah ide cemerlang di benaknya.

"Kau sangat ingin memakannya?" Bila mengangguk cepat mengerucutkan bibirnya lucu.

"Baiklah. Begitu aku mulai, berlarilah dan beli sebanyak yang kau mau."

"Hah? M-maksudmu?"

Dahi Bila berkerut heran, namun keributan yang terjadi sesaat setelah Tan melemparkan puluhan lembar dollar ke udara membuat Bila semakin heran dalam diamnya.

"Money! Money!"

"Wah, hujan uang!!"

Tak pelak sebagian para pedagang dan pengunjung berlarian membentuk kerumunan yang baru, tepat saat itu Tan berlari meraih tangan Bila untuk segera masuk ke kios itu.

"Pie susu!"

"A-ah iya benar!"

Setelahnya mereka kembali melanjutkan perjalanan menyusuri pasar tradisional itu. Bila masih sibuk melahap pie susu rasa coklat kesukaannya sementara Tan sedari tadi terus menahan tawanya melihat aksi menggemaskan kekasihnya itu. Bukan hanya cara makannya yang lucu tapi juga tingkahnya yang lain, seperti alih-alih menggunakan tas untuk memasukan pie-pie itu ia malah memilih memasukannya ke kantung celana yang dipakainya hingga terlihat seperti setiap saat akan jatuh karena ukurannya yang tidak cukup.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang