HAND PART 70 - His Wound

4.4K 382 48
                                    


















Tan terdiam, membiarkan Lily menatapnya penuh tuduhan. Pria itu tahu bahwa sekarang hanya ada satu jawaban yang pasti begitu dinantikan oleh ibunya itu.

Maka Tan dengan mata nya yang juga sudah berkaca-kaca menatap Lily lekat lalu berujar penuh keyakinan.

"She still alive."

Dan disaat yang bersamaan Bila masuk bersama V di sampingnya.

"Oh? Ada Ibu juga? Dasar kau merepotkan sampai Ibu harus membawakan buah untukmu." Ucapnya menggerutu namun tersenyum.

Senyum yang indah yang berhasil membuat Lily terdiam menatapnya lalu bergantian menatap Tan yang kemudian mengangguk pelan.

Dan Lily tahu.

Dia bisa mengabulkan permintaan terakhir sahabatnya sekarang.
















***

"Bisakah kau memberikan kami waktu sebentar?"

Bila terdiam tetapi kemudian mengangguk pelan ketika Tan mengelus pipinya lembut.

Tadi tiba-tiba saja Lily seketika menangis dan memeluknya membuat Bila kaget kalau saja Tan tidak segera membawanya keluar kamar.

"Tapi apakah Ibu baik-baik saja? Kenapa Ibu menangis?"

Tan tersenyum kecil, meraih kedua tangan Bila dan menggenggamnya erat.

"Ibu terlalu bahagia karena mendengar akan segera memiliki cucu lalu aku membuat kesalahan..."

"Kesalahan? Maksudmu?" Bila mengerutkan dahinya bingung.

"Kau tahu Ibu sangat menyayangimu jadi Ibu memintaku untuk membawamu kembali ke Moskow, Ibu ingin merawatmu selama kau mengandung. Tapi aku menolaknya dan sempat membentaknya..."

"Apa?! Ish! Dasar kau ini!" Seketika Bila melepaskan tangannya dari genggaman Tan dan memukul pelan dada suaminya itu.

"Aw..."

"Pantas saja Ibu sampai menangis seperti itu. Aku jadi tidak enak."

"Tidak apa-apa, aku akan segera minta maaf pada Ibu."

"Pokoknya kau harus membuat Ibu jadi lebih baik. Kalau tidak malam ini aku akan tidur dengan sahabat-sahabat ku."

"Hei... Mana boleh begitu?"

"Boleh saja."

"He-hei!"

Tanpa berniat menyusul Bila dan juga V yang sudah menuruni undakan tangga menuju lantai satu Tan terdiam di tempatnya dengan sedikit senyum di wajah datarnya yang kemudian menghilang ketika langkah kakinya yang lebar kembali membawanya masuk.

Berhadapan dengan Lily yang sudah berdiri sambil menatapnya lekat.

"Tolong jelaskan semuanya, Ibu sungguh tidak mengerti." Ucap Lily serak.

Kemudian setitik air matanya jatuh lagi ketika Tan membawanya untuk duduk sambil tak lepas menggenggam kedua tangan wanita paruh baya itu.

"Ibu... Nabila, tidak maksudku gadis itu adalah Summer Sapphire Blue, putri dari wanita yang sudah merebut Ayah dari kita."

Seketika Lily menghempaskan tangannya dari genggaman Tan.

Ia tahu, ada sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat pada sepasang mata biru putranya itu.

"Tunggu Ibu. Tunggu sebentar lagi, kali ini aku pasti akan mendapatkannya."

"Demi Tuhan, Tan... Apapun yang sedang kau pikirkan sekarang tolong hentikan."

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang