HAND PART 37 - THE TRUTH (2)

9.9K 522 21
                                    

"Halo? Nabila? Kau masih di sana?"

Nabila bukan tidak tahu bahwa ada orang lain selain dirinya di ruangan ini. Maka sejak tadi ia mengabaikannya dengan terus berbicara dengan Jacko berharap bayangan hitam itu menghilang dengan sendirinya, tapi kemudian Jacko mengatakan hal yang membuat Bila heran sekaligus takut ketika langkah kaki yang begitu pelan itu berjalan mendekat ke arahnya.

"Bila? Halo? Bila kau-"

Tuuuttt~

Hal yang dilakukannya kemudian bergerak terlalu cepat hingga Bila sendiri tidak sadar sudah menjatuhkan ponselnya begitu saja lantas berlari ke arah pintu ketika tangan itu lebih dulu membekap keras mulutnya dan satu tangannya lagi mencengkram tangan kanannya yang tinggal beberapa centimeter lagi sudah akan menyentuh pintu.

"Sssttt..." Desisan mengerikan itu membuat tubuh Bila kembali bergetar dengan air mata yang sudah menggenang.

Tuhan ku mohon...

Ini hari paling bahagia seumur hidupku.

Aku mohon...

Pintanya dalam hati.

Dengan sedikit keberanian yang tersisa Bila menggigit jari pria itu yang lantas memekik kaget dan begitu lengannya terlepas dengan cepat Bila mendorong tubuhnya menjauh membuat Bila bisa sedikit bergerak lalu berlari ke sudut menjauhinya dalam ketakutan.

"Siapa kau!" Teriak Bila.

"Bitch!" Pria dalam kegelapan itu terlihat mendengus kesal dengan segala sumpah serapahnya.

"J-jangan mendekat! Jangan!!" Bila berlari lagi ke sudut lain ketika pria itu berjalan mendekatinya.

"It's been a while darling, you miss me don't you?"

Suara itu. Suara yang cukup familiar bagi Bila, tapi ruangan yang gelap ini ditambah penglihatannya yang memburam membuatnya kesulitan mengenali wajah pria itu.

Adam! Bukankah tadi pria itu bilang dia ada di dekat sini kan? Ya benar. Kau harus berusaha sedikit lagi Bila!

"Come on darling, this is not our first time."

Mengabaikan ucapan pria itu Bila menggit bibir bawahnya kaku sambil terus menerus melirik ke atas ranjang dimana ponselnya berada dan membuat pria itu juga melihat ke arah yang sama. Ketika dirasa sudah cukup tepat, tidak, ketika Bila merasa pertahanannya tidak cukup kuat ia memutuskan untuk lari menuju ranjang tapi kemudian berbelok cepat ke arah pintu hingga pria itu kembali mengumpat merasa dibodohi.

Sekarang Bila! Sekarang!

Dan pintu itu terbuka. Bila sudah melangkahkan sebelah kakinya. Hanya sebentar, sepersekian detik ketika pintu itu ditutup dengan keras.

Krekkk

"Aaaarrrghh! Hmmph-"

Bila menangis saat itu juga. Sebelah kakinya mendadak mati rasa dengan luka membiru yang perlahan muncul disekitar pergelangannya.

Tapi lebih dari itu, rasa sakit yang teramat menyakitkan hadir setelahnya. Setelah pria itu menghempaskan tubuh mungilnya ke atas ranjang, menyumpal mulutnya dengan dasi dan merobek gaunnya, pakaiannya, hingga Bila telanjang sepenuhnya di bawah pria itu.

Tan!!!

Tolong...

Bila menggelang-gelengkan kepalanya cepat hingga serangan pusing kembali menyerangnya.

Tidak! Tidak!

Apa yang kau lakukan?

Jangan!

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang