HAND PART 54 - Teka-Teki (3)

11K 685 91
                                    

"Tidak turun?"

Yang ditanya hanya terdiam melamun sambil menggigit bibir bawahnya. Setelah sentuhan hangat di bawah kembang api itu Tan hanya menggenggam tangan Bila untuk mengajaknya kembali ke dalam mobil lalu pulang. Tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir pria itu membuat Bila merasa bingung akan keadaan ini tapi kebingungan itu hanya mampu disimpannya dalam hati.

"Bila? Nabila?"

"Y-ya?"

Bila menoleh kaku hanya untuk berhadapan dengan wajah Tan yang menatapnya khawatir.

"Sudah sampai."

"Oh,"

Hanya itu lalu mereka turun dengan Tan melangkah lebih dulu sementara Bila berjalan pelan mengikutinya dari belakang.

"Adam?" Ucapan Tan membuat Bila menghentikan langkahnya tepat di belakang bahu lebar itu ketika seorang pria bersetelan serba hitam membungkuk di samping pintu masuk.

"Adam masih belum kembali Tuan Muda."

"Kapan dia akan datang?"

"Sekitar 1 jam lagi."

"Dia menghubungimu?"

"Ya Tuan Muda, beberapa saat yang lalu Adam mengabarkan lewat telepon."

Kenapa dia tidak menghubungi ku langsung?

Apa dia benar-benar membiarkanku berdua bersama Bila?

Cih, Adam.

Batin Tan, sambil melirik ke arah Bila yang masih menunduk entah karena apa. Sebenarnya Tan ingin bertanya tapi ia ragu, maka ia hanya berjalan masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"T-tan..."

"Ya?"

Tanpa sadar Tan langsung menoleh membuat Bila sedikit tersentak kaget.

"Apa?"

"K-kau...apa kau tidak lapar?"

Ketika Tan hanya menatapnya sambil mengerutkan dahi Bila kembali melanjutkan.

"Maksudku ini sudah hampir jam makan malam, apa kau mau-"

"Ya, aku mau. Apa saja tidak apa-apa."

"B-baiklah!" Pekik Bila antusias, "Kau bisa mandi dulu kalau begitu sementara aku akan menyiapkan makan malam untuk kita." Ucapnya tesenyum.

Kita.

Tan tersenyum samar namun kemudian mengangguk dan kembali berjalan menuju kamarnya. Sementara Bila sudah berada di dapur dengan perasaan bahagia yang tiba-tiba menyelimutinya membuat gadis itu begitu berbinar-binar bahkan ia sendiri bingung kenapa mood nya bisa berubah secepat itu. Namun satu yang disadari nya adalah senandung riang bernada Cinta yang kini hadir bersama senyuman manis diwajahnya adalah karena Tan.

Tiba-tiba Bila menjadi sangat suka hanya dengan mendengar suara Tan.

Tiba-tiba Bila menjadi sangat bahagia hanya dengan menatap wajah Tan.

Semua itu karena Tan.



***

Uap dari air panas berkumpul menyelimuti cermin itu hingga Tan harus menggunakan sebelah telapak tangannya agar bisa melihat wajahnya sendiri. Wajah seorang pria tanpa ekspresi yang membuatnya kembali bertanya-tanya.

Apa semua ini sudah benar?

Tapi kemudian wajah tanpa ekspresi itu berbalik menatapnya tajam dengan sebuah seringai mengerikan.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang