Bonus Chapter - 2

5.4K 287 65
                                    
























Karena kau adalahSurga Pemberian Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kau adalah
Surga Pemberian Tuhan






















***

"Kopi mu."

Seketika Tan mendongak lantas berdiri dari duduknya sambil berdecak.

"Kau ini bandel ya? Sudah ku bilang jangan melakukan pekerjaan yang berat. Kalau aku ingin minum kopi aku bisa membuatnya sendiri."

Dengan cepat ia meraih secangkir kopi dari tangan Bila, meletakkannya di meja lalu menuntun istrinya itu dengan hati-hati untuk duduk di sampingnya.

"Jangan berlebihan! Membuat kopi sama sekali bukan pekerjaan berat."

"Kalau kau tersiram air panas bagaimana? Lalu kau kaget dan jatuh terpeleset bagaimana?"

"Pemikiranmu saja yang negatif!"

Giliran Bila yang berdecak, memalingkan wajahnya pada layar televisi sambil mencomot cookies dari atas piring lalu menggigitnya kesal sementara Tan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum fokusnya kembali pada tumpukan kertas di hadapannya.

"Itu apa?"

Tan menoleh saat menyadari Bila sudah mengecilkan volume TV dan kini menatapnya.

"Pekerjaan kantor?"

Tan menggeleng lantas mengusap perut Bila yang semakin membesar, "Bukan. Ini rencana masa depan untuk dia."

"Hah?"

"Mau dengar?"

Bila mengangguk, duduk bersila sambil menghadapkan tubuhnya pada Tan.

"Aku sudah merencanakan semua hal untuknya, mulai dari sekolahnya, dia akan ikut les apa, dia harus pandai bahasa apa, dia akan jadi apa saat besar nanti, dia...- kau mendengarkanku?"

Menyadari Bila yang hanya menatapnya sambil mengusap-usap perutnya, Tan mengerutkan dahinya bertanya.

"Apa aku terlalu buru-buru?"

Bila menggeleng cepat, terkekeh.

"Tidak, lanjutkan saja."

Lantas suaminya itu kembali terlihat antusias sambil membaca kertas-kertas di tangannya.

"Kalau dia mau mengikuti jejak ku, dia akan bersekolah di UK, di tempatku bersekolah dulu. Kami punya link di sana, atau kalau dia mau di Rusia saja tidak apa-apa, atau mungkin Amerika seperti kak Alice, atau Swiss di sekolahnya Ibuku."

"Lalu soal les, aku ingin dia pintar bermusik dan Olahraga. Mungkin piano? Biola? Berkuda? Fencing? Pokoknya olahraga dan musik."

"Lalu kalau bahasa, ku rasa dia akan mendapatkannya secara alami dari kita. Kau dan aku bisa berbahasa Indonesia dan Inggris, aku bisa berbahasa Rusia, Jerman, Perancis, dan sedikit Romansh, mungkin dia hanya tinggal memilih bahasa apa yang ingin dikuasainya bukan?"

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang