Jakarta, Indonesia
Leo Apartment
"Papa bawanya yang bener dong, jatuh semua kan!"
"I-iya mah iya."
Sepasang suami istri itu tampak baru saja keluar dari lift dan berjalan menyusuri lorong menuju ruang apartmen mereka.
"Tapi kenapa sih kita belanjanya harus tengah malem gini."
"Papa gak tahu midnight sale ya? Kan lumayan bisa borong banyak." Sang suami dengan kacamata minus nya nampak menghela nafasnya berat lalu berdiri di belakang sang istri yang tengah merogoh kunci ketika seorang pria paruh baya tinggi berkepala plontos melintas dan berdiri membelakangi mereka.
"Permisi," Ucap sang suami ketika melihat pria plontos itu hanya berdiri diam memandangi pintu apartemen Bila.
"Om mau bertamu ya?" Michael menoleh lalu mengangguk pelan dengan tatapan tajam yang menjadi ciri khasnya.
"E..em, bertamu ke siapa? Maksud saya penghuni sebelumnya atau yang sekarang?"
"Papa ayo masuk! Ngapain kepo urusan orang!"
"Ah maaf s-saya permisi."
Tanpa menghiraukan pasangan aneh itu Michael kembali menatap pintu apartemen Bila lalu perlahan tangannya terangkat untuk menekan tombol bel. Cukup lama ia menunggu hingga terdengar pintu dibuka dari dalam dan seorang pria tinggi berambut pirang menyapa Michael dengan raut wajah yang tidak ramah karena dibangunkan dari tidur nyenyaknya.
"What the hell are you doing?!" Ucapnya.
Michael terdiam nampak berfikir, jadi gadis itu sudah pindah?
"What's wrong babe?" Tak lama kemudian seorang wanita cantik yang Michael yakini sebagai orang Indonesia dengan hanya menilik penampilannya datang bergelayut manja pada lengan pria berambut pirang itu.
"Kalian penghuni baru apartemen ini?"
"Ah, Anda bisa berbahasa Indonesia?" Ucap wanita itu memastikan ketika melihat Michael yang seorang bule begitu fasih berbahasa Indonesia.
"Ya, kami penghuni baru. Sudah sekitar 3 hari yang lalu."
"Bagaimana bisa?"
"Maksud Anda?"
"Bagaimana bisa kalian jadi penghuni baru? Kemana penghuni yang sebelumnya?"
"Tunggu, Anda sebenarnya siapa?" Tanya wanita itu mulai risih.
"Kau tidak tahu kemana penghuni yang sebelumnya?" Tanya Michael lagi.
"Kami tidak tahu."
"Sungguh." Tegas wanita itu ketika melihat sorot tajam mata Michael yang penuh ketidakpercayaan.
Michael mengusap kepala plontosnya frustasi lalu berjalan pergi begitu saja.
Tak lama setelahnya pasangan itu kembali ke dalam apartemen lantas keduanya bergegas memasangkan inner earphone pada masing-masing telinga kanan mereka.
"Seorang pria baru saja datang." Ucap si pria berambut pirang melapor dalam bahasa Rusia yang fasih.
Kemudian lewat ponselnya si wanita Indonesia menerima sebuah foto yang baru saja dikirimkan. Keduanya nampak fokus mengamati foto itu, foto Jacko.
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...