HAND PART 69 - The Letter (4) END

6.3K 414 36
                                    












Lalu dengan hati-hati Tan menggendong tubuh telanjang Bila dengan gaya bridal keluar dari kolam renang sementara bibirnya sudah kembali memagut bibir gadis itu tanpa henti.

"You said you would only finish the last one."

"Well, you know me sweetheart."

Bila terkekeh, lalu kembali membiarkan bibirnya disentuh oleh Tan not only her lips, by the way, sebelum ranjang itu berisik sepanjang malam.















***

Keringat dingin muncul membasahi pelipisnya lalu turun ke lehernya yang dipenuhi bekas-bekas cinta kemerahan dari Tan. Bila bermimpi dalam tidurnya, mimpi yang seolah nyata sampai gadis itu berkali-kali mengigau sementara kepalanya menggeleng-geleng gelisah membuat Tan terbangun lalu menunduk untuk melihat Bila yang tengah berada dalam pelukannya, begitu dekat dengan detak jantungnya.

Setelah percintaan mereka yang begitu panas, keduanya tertidur sampai beberapa jam kemudian Tan merasakan ada yang aneh dengan istrinya itu dan ternyata Bila bermimpi, mimpi buruk lebih tepatnya.

Dengan hati-hati Tan melepaskan tubuhnya dari Bila, merubah posisinya jadi duduk sehingga membuat selimut yang menutupi tubuh telanjangnya sedikit melorot sampai memperlihatkan otot perutnya yang sixpack, cukup lama ia memperhatikan wajah Bila juga bibirnya yang masih meracau, setelahnya ia menaikkan selimut untuk menutupi tubuh telanjang Bila sampai sebatas leher gadis itu lalu ia sendiri turun dari ranjang lantas meraih pakaiannya yang berserakan di lantai kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum beberapa menit kemudian pria itu sudah duduk bertumpang kaki di sofa lengkap dengan setelan jasnya serta rambut yang disisir rapi ke belakang sedangkan sepasang matanya yang tajam menatap ke arah Bila lekat.

"Kau benar-benar yakin?"

Cecilia muncul dari balik pintu lantas berdiri di hadapan Tan.

Wajah dokter cantik itu tegang diselimuti perasaan khawatirnya ketika melihat ke arah Bila.

Setelah makan malam bersama Mikail dan Ariana, Tan diam-diam menemui Cecilia untuk menanyakan kondisi Bila karena pria itu berencana untuk segera pulang ke Saint Petersburg namun Cecilia menyarankan mereka untuk tinggal barang satu dua hari lagi dan Tan setuju tetapi kemudian peristiwa itu terjadi, dia hampir membuat Bila celaka.

"Aku tidak punya pilihan, istriku dalam bahaya. Michael Blue keparat itu diam-diam menemuinya beberapa jam yang lalu."

"Iya, aku tau. Semua orang panik mencarinya, maaf aku tidak sempat memberitahumu kalau saja aku tidak panik, ah sial..." Cecilia memijat keningnya sambil memejamkan matanya sesaat sebelum kemudian ia merasakan bahunya disentuh oleh Tan.

"Ini bukan salahmu. Aku tahu kau sudah berusaha semampumu." Cecilia mengangguk kecil menatap Tan berterima kasih.

"Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan meresepkan beberapa vitamin untuk dibawa pulang. Setelah itu baru kalian boleh meninggalkan Seattle."

"Ya tentu. Sementara itu aku akan bersiap-siap."

Lalu Cecilia beranjak keluar dan Tan berjalan ke arah ranjang, menunduk untuk mengusap peluh di dahi Bila yang kembali terlelap setelahnya pria itu tampak memasukkan barang-barang milik Bila ke dalam koper namun tiba-tiba gerakan tangannya terhenti ketika ia melihat sebuah gelang di atas nakas di samping ranjang.

Kemudian Tan ingat percakapannya dengan Adam beberapa waktu lalu di telfon.

"Kita diawasi selama ini."

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang