"Aleks! Coba kau lihat pohon Natal yang di sana. Aku ingin yang paling besar dan paling tinggi."
"Dan kau si tampan, ayo bantu aku untuk memilih pernak-pernik. Ku rasa hanya kau yang bisa ku andalkan."
Sean tersenyum mengangguk lalu mulai berjalan untuk melihat-lihat ke seluruh isi toko sementara Ana melipat kedua tangannya di dada, kesal, melirik sekilas ke arah Tan dan juga Adam sebelum berjalan menyusul Sean.
Toko itu bukan hanya menjual perlengkapan Natal tapi juga di bagian lainnya ada mini cafe yang menjual kopi dan juga snack dan di sanalah Tan berada bersama Adam duduk berdua saling berhadapan.
"Aku melihat mu semalam." Buka Tan langsung yang membuat Adam terkejut dibuatnya.
"Dan seingatku aku tidak pernah menyuruhmu untuk memata-matai Ayah ku."
"Bukan begitu." Sela Adam cepat.
"Ada sesuatu yang menggangu pikiranku."
Tan terdiam, Adam sudah memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'aku' dan bukan 'saya', itu berarti apapun yang tengah dipikirkannya adalah hal yang serius.
"Apa?"
Ketika Adam hanya diam Tan menunggunya meskipun dengan tidak sabaran. Dan Adam tengah berkutat dengan pemikirannya saaat ini.
Aku belum mendapatkan apapun, aku tidak bisa memberitahunya sekarang.
Tapi..."Kau tidak berniat menyembunyikannya dariku kan, Adam?" Ucap Tan pada akhirnya, kesabarannya memang tidak pernah berlangsung lama.
"Tuan Hero, ayahmu, beliau memerintahkan Aleks untuk mencari tahu keberadaan Michael Blue."
"Apa?!"
"Untuk apa? Apa jangan-jangan Ayah dan seluruh keluargaku sudah tahu tentang hubungan Nabila dan juga Michael Blue?"
Adam menggeleng pelan, sepertinya ia harus menceritakan bagian ini dan mungkin saja Tan akan memperketat pengawasannya terhadap Bila karena bagaimanapun posisi gadis itu setiap saat bisa saja terancam.
"Pada saat pesta resepsi pernikahanmu malam itu, Michael Blue ada di Moscow dan dia datang ke mansion."
Kali ini Tan terdiam hanya kedua bola matanya yang semakin membulat.
"Sosoknya terekam cctv dan entah mengapa hal itu membuat Ayahmu panik. Semalam aku mencuri dengar ketika Aleks melaporkan bahwa Michael Blue berangkat ke Rusia tidak sendirian tapi bersama istri dan juga anak perempuannya yang sedang sakit, kau dan aku tahu bahwa itu Laura dan juga Naura."
"Dimana mereka sekarang?"
"Ku dengar semalam bahwa pihak rumah sakit di Moscow menyarankan Laura agar membawa Naura untuk mendapatkan pengobatan di salah satu rumah sakit di sini, Saint Petersburg. Itu adalah rumah sakit dimana..."
"Tunggu, maksudmu kakak ku...Alice?"
Adam mengangguk lagi, "Ya, pasien transfer yang membuat dokter Alice harus buru-buru pergi tadi pagi adalah Naura."
"Shit." Tan mengusap wajahnya kasar.
"Lalu Michael Blue, dimana pria itu?" Ada jeda sedikit sebelum Adam kembali berucap, membuat Tan mengerutkan dahinya kembali menunggu.
"Keberadaannya tidak diketahui."
"Maksudmu?!"
"Setelah sosoknya terlihat malam itu tidak ada seorangpun yang tahu dimana dia sekarang. Tidak ada catatan dia meninggalkan Moscow atau Rusia. Tapi sama seperti dugaan Aleks..."
KAMU SEDANG MEMBACA
H A N D ✔ SELESAI
RomanceWARNING ⚠🔞 Victor Alexander Tanovich Jarleo. Tan, seorang konglomerat berdarah biru pewaris perusahaan Rusia yang hidup untuk sebuah misi, membalaskan dendam tragedi yang membuat ia terutama Ibunya hidup dalam luka. Lama ia menunggu hingga akhirnya...