HAND PART 73 - Broken

4.9K 446 71
                                    










🎵🎶🎵
Mytha Lestari - Halusinasi










Harusnya Tan sudah bisa membaca bahwa Bila sedang tidak baik-baik saja.

Harusnya Bila hanya tinggal bertanya pada Tan tentang apa yang baru saja ia dengar dari Ana.

Harusnya Tan tidak berhenti di tempatnya dan mulai membuat kebohongan lain.

Harusnya Bila tidak membiarkan air matanya jatuh lagi.

Karena setelah ini keduanya tidak bisa menghindari untuk tidak terluka, lagi.

"Apa yang ingin kau dengar?"

Rahang Tan mengeras sementara matanya dan mata Bila bertemu saling menatap pilu.

"Kebohonganmu. Semuanya."

Suara Bila bergetar diiringi tetes air matanya yang kembali jatuh.

Membuat Tan diam-diam mengeratkan kepalan tangannya karena ternyata air mata itu membuat lukanya semakin menyakitkan.







***

Bila mengigit bibir bawahnya gugup, bukan, dia resah, takut, dan putus asa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bila mengigit bibir bawahnya gugup, bukan, dia resah, takut, dan putus asa. Setitik air matanya kembali jatuh turun membasahi pipinya manakala banyak sekali hal-hal yang berkelebat dalam benaknya dan sayangnya semuanya adalah hal yang buruk. Bahkan ketika Tan datang dan dengan canggung duduk di hadapannya gadis itu masih saja tenggelam dalam lamunannya, baru ketika Tan berdehem pelan dan bergerak akan menyentuh tangannya seketika Bila tersadarkan dan seketika menarik tangannya menjauh membuat Tan membeku di tempatnya.

"Bila, aku-"

"Langsung saja," Bila memotong, cepat dan dingin.

"Aku tidak ingin mendengar kebohonganmu yang lain."

Keduanya kemudian saling beradu pandang untuk sesaat, sebelum Tan menurunkan pandangannya pada air mata istrinya itu yang kembali jatuh dalam diam dan melukainya, lagi.

"Ini."

Tan menyodorkan beberapa lembar kertas pada Bila dan Bila menerimanya sambil membacanya dengan seksama.

Kertas itu adalah berisikan segala informasi tentang dirinya, bahkan Bila melihat ada foto masa kecilnya di sana. Foto yang sama yang ia gunakan untuk mendaftar di website come to sugar daddy dulu.

"Apa maksudnya ini?" Bila mendongak menatap Tan bingung.

"Itu caraku untuk membohongimu." Tan berucap mantap tetapi pria itu sempat tercekat sebelum kembali melanjutkan.

"Tapi kebohonganku tidak dimulai dari sana."

Dan Bila merasakan jantungnya berdegup begitu kencang disertai nyeri yang semakin lama semakin menguat.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang