HAND PART 82 : The War - Final 2/2 (END)

7K 391 151
                                    
















Seneng ga aku kasih double update hari ini?

Hehehe

⚠⚠⚠
WARNING

Part ini kurang lebih 4000 an words, jadi yang fokus yah!

Dan jan nyesek wkwk.











***

"Rumah sakit! Tidak, klinik, apakah ada klinik di airport ini?" Bergetar, Mikail membawa Bila dalam gendongannya sementara Alana sibuk bertanya.

"Ada sebuah klinik di lantai 3, Sir." Salah seorang Victor's Guard berseru kemudian menunjukkan arah dan mengantar Alana, Mikail juga Bila yang tak sadarkan diri dalam gendongannya menaiki eskalator.

"Oh? Alana, Mikail? Sedang apa kalian di- ASTAGA!" Lily memekik kaget, membuat Hero yang semula duduk menemani Grandpa dan Grandma berlari ke arahnya.

"Apa yang terjadi padanya?" Hero bertanya sambil memerintahkan petugas klinik untuk menyiapkan ruangan untuk Bila.

"Tiba-tiba saja dia memekik dan memegangi perutnya, tolong dia Hero, tolong putriku." Hero mengangguk, menyentuh bahu Mikail pelan setelah pria itu dengan hati-hati membaringkan bila pada ranjang perawatan.

"Tenanglah dan tunggu." Alana mengangguk, membawa Mikail untuk keluar dan membiarkan Hero memeriksa Bila di ruangan itu.

"Kami baru saja kembali dari Swiss dan entah kenapa aku sangat ingin sekali mengunjungi cucu-cucuku jadi kami langsung kemari tetapi pria ini kelelahan sampai kami harus beristirahat di klinik." Grandma bercerita.

"Sepertinya aku kualat karena dulu sering berpura-pura sakit pada Tan." Grandpa terkekeh.

"Jadi kalian diminta Tan untuk datang kemari?" Lily bertanya membuat Alana mengangguk pelan sambil menggenggam tangan Mikail.

"Dia ingin kami membawa Bila pulang ke Seattle," Tuturnya.

"Apa? Kenapa begitu?" Dahi Lily mengkerut bingung.

Lantas ketika Mikail dan Alana saling bertatapan, Lily tahu ada sesuatu yang tidak beres dan Tan, putranya itu sengaja mengirim orang-orang yang ia cintai menjauh agar hanya dia, hanya dia yang terluka.

"Karena Michael Blue ada di sini."

Dan Tan selalu begitu.

Membuat Lily menunduk meremas roknya bergetar, khawatir kembali memenuhi hatinya manakala teringat momen dimana dulu ia kehilangan Lio oleh orang yang sama, Michael Blue.

"Bagaimana keadaannya?"

Begitu Hero keluar dari ruangan pemeriksaan, Mikail menghampirinya tak sabaran membuat semua mata tertuju ke arah mereka.

"Syukrlah kondisi Bila dan bayi di dalam kandungannya baik-baik saja, dia hanya sedikit stress dan itu tentu saja memengaruhi bayinya."

Mikail menghela nafasnya lega, senyum bahagia sudah akan terbit di wajahnya ketika Hero kembali melanjutkan,

"Tetapi ku rasa di satu sisi dia sedang tidak baik-baik saja terutama perasaannya."

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang