HAND PART 63 - DIA ANAK KU (1)

11.2K 670 69
                                    


"Kau baik-baik saja?"

"Bila kau baik-baik saja?"

"Bila...?"

Sentuhan lembut di bahunya membuat Bila segera sadar dari lamunannya lalu menoleh ke arah Mike yang sudah duduk di sampingnya.

"Ah maaf,"

Bila tersenyum kaku ketika Mike masih menatapnya lekat lalu ia kembali melanjutkan,

"Apa kau butuh sesuatu?"

Mike menggeleng pelan, "Aku bertanya apa kau baik-baik saja?"

"Oh, y-ya aku baik-baik sa- asshh..."

Tiba-tiba Bila mendapatkan serangan yang cukup hebat di perutnya hingga membuatnya meringis kuat hampir terjatuh dari duduknya kalau saja Mike tidak segera menarik tangannya dan tanpa sengaja mencengkram tangan Bila.

"Bila kau...!"

Yang Bila rasakan saat itu adalah rasa nyeri yang tak kunjung usai hingga tanpa sadar ia balik mencengkram tangan Mike untuk dijadkannya pegangan sebelum ia tak sadarkan diri.





***

Victor Group Skyscraper, Saint Petersburg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Victor Group Skyscraper, Saint Petersburg

"Jamuan makan malam? Penting?"

"Tidak terlalu, hanya makan malam untuk merayakan kemenangan para korban atas gugatan mereka pada perusahaan, tapi saya sarankan anda sebaiknya datang karena mereka sangat ingin berterima kasih pada anda."

Tan membolak-balikan lembaran dokumen di tangannya sebelum menatap Adam malas,

"Kapan?"

"Satu minggu lagi."

"Baiklah, akan ku pikirkan."

Adam mengangguk lalu mulai membuka i-pad yang sedari tadi ia pegang untuk melihat jadwal Tan selanjutnya.

"Lima belas menit lagi anda ada rapat bersama tim untuk pembangunan Victor di Indonesia."

"Ah aku ingat itu, bukankah mereka akan mengirimkan perwakilan kemari?"

"Anda benar, tapi waktu keberangkatannya dimundurkan atas permintaan dari pihak mereka. Jadi hari ini hanya anda dan tim victor yang akan menghadiri rapat."

"Okay."

Adam mengangguk.

Tan kemudian berjalan menuju mini bar di ruang kerjanya, menuangkan segelas wine lalu menyesapnya pelan hingga beberapa detik kemudian ia nyaris tersedak karena begitu ia membalikkan badannya Adam masih berdiri di depan meja kerjanya seperti tadi.

"Kenapa kau masih di sana! Uhukk uhukk!"

"Ada yang ingin ku bicarakan."

Dengan masih memicingkan kedua matanya kesal Tan berjalan menuju sofa lalu dengan dagunya mempersilakan Adam untuk ikut duduk.

H A N D ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang