talk

631 52 0
                                    

Sebelum performe...
"Hey..Krist...darimana saja semalam kau sama Singto"Krist mengecheck drum kesayangannya, menengok kearah Gunsmile yang bertanya sembari mengecheck gitar akustiknya. Dan yang laen juga sama Toptap mengecheck pianonya, Ssing dan Lee mengecheck bass, thiniti lagi ngobrol dengan crew.
" Kau bertengkar dengannya kan?kulihat kau menangis tapi malah ditarik olehnya?kupanggil kau diam saja!!kalian sebenarnya ada apa sich?"cerosos Gunsmile. Lee melirik Krist yang dicerca oleh Gun
"Sialan Gun!!kau itu yang dihubungi gak nyahut. Tidak ada apa-apa."jawab Krist mengumpat karena Krist teringat susah sekali menghubunginya.
" sorry...hp aku charge kemaren. Off total."jelas Gunsmile
"Lalu kenapa? Jangan-jangan...kau PMS akhir-akhir ini karena dia?kemaren terlihat drama romance lagi...si gadis menangis karena habis merajuk lalu ditarik cowoknya..."goda Gun menepuk-nepuk bahu Krist.
"Sialan kau Gun!!!"Krist hendak memukul Gun dengan sikunya dan terlihat jelas pada Gun wajah Krist yang memerah karena teringat apa yang terjadi semalam. Membuat Gun lebih ingin menggodanya.
" ai...ai...ai...lalu kenapa kau merona begitu...aku gak yakin kalian bukan apa-apa?!!jangan-jangan kalian sudah jadian??!ayo ngaku??!!"Lee dan Toptap menghentikan kegiatannya menatap Krist.
Tak jauh dari grup band Krist berdiri Singto yang mendengar jelas pembicaraan mereka. Diam-diam terlihat senyum tipis diwajahnya. Lee menghampiri Krist
"Krist...Bisa kita bicara sebentar?"Lee memotong pembicaraannya dengan Gun.
" aku masih mengecheck my baby..."tolak Krist pura-pura menyibukkan diri mengecheck drum kesayangannya.
"Itu baik-baik saja. Itu sudah ok. Kenapa kau sibuk mengechecknya lagi. Sekalian beliin seasweet...aku lapar..." pinta Gun memelas mengedip-ngedipkan matanya.
"Uuu...uuu...ok ok ok..."balas Krist pergi meninggalkan Gun
Krist mengikuti Lee yang berjalan didepannya. Menuju gang yang sempit dan sepi tidak banyak orang lalu lalang disana.
" Krist...kau belum jelaskan padaku. Kemana kau semalam?apa benar yang dikatakan Gun tadi? Kau dan pria itu? Kau bersamanya semalam?"tanya Lee terlihat raut muka Lee cemas, bercampur amarah.
"Apa pedulimu?! Toh kita bukan apa-apa?!"sindir Krist.
" Krist...tentu aku peduli...aku fan kamu...betapa cemasnya aku semalam tidak bisa tidur...kenapa kau berubah seperti ini...karena pria itu?"balas Lee masih menahan amarahnya pada Singto. Karena Lee yakin ini pasti karena si Singto itu.
"Peduli...fan...lalu kenapa tidak kau jelaskan semalam pada yang laen kalau kita sudah jadian selama ini..."amarah Krist meluap. Membuat Lee terkejut. Kini mampu dicerna oleh Lee Krist begini karena mendengar percakapanya semalam dengan yang lain.
" Krist...kau salah paham..."jelas Lee
"Salah paham gimana? Jelas-jelas kau mengatakan 'tidak' pada yang lain!! Kenapa? Kau malu jalan denganku? Kau malu punya pacar seorang pria?Aku sudah menyukaimu 3tahun ini. Tetapi setelah kita jadianpun kau tidak mau mengakuiku sebagai pacarmu bahkan dengan sahabat kita sendiri, apalagi orang lain!!!"Krist mulai meneteskan air matanya. Lee mencoba menggenggam tangan Krist, namun Krist menepis tangan Lee.
" maaf Kit...maaf ya...bukan maksudku seperti itu...aku hanya tidak ingin mereka meledekmu nanti..."jelas Lee menggenggam tangan Krist mulai menitikkan air mata yang kini tanpa penolakan. Membiarkan Lee mengusap-usap punggung tangannya.
"Bagaimana kau bisa berpikiran seperti itu pada sahabat kita...mereka sahabat kita...tidak mungkin mereka melakukan itu pada kita...itu alasanmu saja bukan?"Krist semakin kesal pada Lee, tidak mengakui kesalahannya tetapi melemparkan hal ini kepada sahabat mereka untuk sebuah alasan.
Beberapa langkah terdengar mendekati mereka berdua. Secepat kilat Lee melepaskan pegangannya. Membuat Krist terkejut dan semakin memahami pacarnya ini. Membuat Krist semakin terasa sakit dihatinya. Krist terkejut karena mengenal suara ini...Mengusap matanya agar tidak terlihat habis menangis.
"Kit...ada apa?kenapa kau menangis?pria ini menyakitimu?"Singto mendekat, menarik tangan Krist, dan berdiri di depannya...
" Kau temannya bukan?kenapa kau membuatnya menangis?"Singto menatap tajam, lebih tepatnya tatapan menyeramkan pada Lee. Krist tertegun melihat Singto menggenggam tangannya erat, melindunginya didepan, menatap nyalang pada pacarnya.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang