Keep Running

391 30 0
                                    

"Hi...baby..."Mae Singto mengulurkan kedua tangannya meminta untuk dipeluk.
Krist merasa agak canggung karena belum terlalu dekat dengan Mae Singto.
Krist setelah memberi salam pada semua, lalu memeluk Mae Singto dan Momminya.
"Pho bangga padamu..."Ayah Singto memeluk Krist erat.
Krist tersenyum merasakan tidak enak hati kepada Mae dan Pho tunangannya ini.
Kedua orang tua Singto sangat menyayanginya. Krist tidak enak hati karena nanti Krist berencana akan membatalkan pertunangannya dengan alasan tidak cocok.
Pikirannya juga tidak fokus karena mengingat Lee saat menghampiri Mook dengan riang tadi.
"Kit...besuk undang teman-temanmu ke rumah. Mae akan adakan Party untuk kalian. Lagipula kau belum mengadakan Party pertunangan kalian bukan?"tanya Mae Singto pada Krist.
"Iya Mae. Nanti Krist sampaikan pada teman-teman."Krist tersenyum yang tak enak menolak ajakan Calon Ibu Mertuanya. Membuat Krist semakin frustasi, lalu menatap singto mengangkat alisnya.
Berharap orang yang dianggap menyebalkan bagi Krist membantunya dengan berbagai alasan untuk menolak berbagai ajakan kedua keluarga, namun sepertinya itu juga tidak mungkin. Karena tunangannya, Singto selalu hanya membalas dengan senyuman.
Drrt Drrt Drrt
Message from Kitten
"Honey...Kitty...malam ini Mook ngadain party di tempat Off."sending from Kitten.
"Ok."balas Krist singkat.
Singto yang duduk disamping Krist dengan jelas melihat siapa pengirim pesan itu, dan terlihat jelas pula kata 'honey' memanggil tunangannya.
Singto langsung menyeringai.
"Mae...setelah ini Singto mengantar Krist. Krist dan teman-teman akan mengadakan party."Krist langsung menoleh ke arah Singto terkejut.
"Ok. Nanti Pho biar menghubungi Pong untuk menjemput kita. Kalian pergi saja berdua. Memang seharusnya kau selalu meluangkan waktu untuknya Sing. Jangan sibuk dengan membantu Pho bekerja dan Kuliah. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk kalian berdua."Pho menarik alisnya ke arah istrinya, Membuat Mae Singto tersenyum.
Yang menjadi pikiran Krist bukan masalah Singto dan dirinya, melainkan Krist tidak menyangka ternyata Singto dengan kesibukanya di campus masih membantu Ayahnya di kantor.
"Kau bekerja?"tanya Krist tertegun
"Bukan bekerja Kit..Hanya membantu Pho di kantor bila dia ada waktu luang saja Kit. Suatu saat nanti juga dia adalah Penerus kami. Sedikitnya Dia sudah belajar."jelas Pho Singto
"Wow...Phi Sing...sudah memikirkan Perusahaannya. Aku masih berharap pada Mimpiku dengan Band ini.
Kuliah dan sesekali membantu Pho. Walau menyebalkan, sebenarnya dia baik.
Mungkin aku yang terlalu extrem padanya. "Krist menatap Singto dalam lamunannya. Saat Singto sedang asyik makan frenchfriesnya merasakan tatapan seseorang. Singto tersenyum melihat Krist menatapnya.
"Kit..."Singto teesenyum menepuk-nepuk tangan Krist yang berada di atas pahanya, memberi isyarat kepada yang lain yang ternyata semua menatapnya tersenyum karena sedari tadi Krist menatap Singto.
"A..a..aakuu...harus kembali...ayo phi..."karena tanpa sadar lagi Krist menarik tangan Singto menjauh dari keluarganya tersipu malu.
Singto yang terkejut pergi meninggalkan keluarganya hanya dengan menundukkan kepala yang diiyakan dengan senyuman keluarganya.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang