[Hari Sebelum Audisi Krist]
Krist pagi ini hanya terlihat mondar-mandir. Walau terlihat normal tapi hatinya sangat gugup.
Krist memasak jadi terasa lama. Lupa ini dan itu.
"Sayang~..."Singto memeluknya dari belakang tak lupa mencium pipinya. Lalu Krist memanyunkan bibirnya minta dicium. Dengan senang hati Singto mengecup bibir manis itu.
"Phi Sing...coba...aaaa..."Singto mengernyit
"Salt..."Singto langsung mengambil air mineral di kulkas.
"au...jing..jing..."lalu dengan cekatan Krist menambahkan kecap manis and cili sauce than stir frying it.
"aaaaa...."Krist menyuapkan lagi kepada Singto yang hanya dibalas dengan anggukan kepala.
Singto langsung duduk dimeja makan. Sibuk dengan gamenya.
"Kau gugup..."Krist mengangguk.
"Than..."Singto berdiri lalu melumat bibir manis itu. Krist langsung memejamkan matanya menikmati sentuhan-sentuhan bibir Singto yang sensual dan selalu membuat Krist bergairah mengikuti irama Tunangannya ini.
"Beter...?"tanya Singto
"Modus..."Krist tersenyum mengancingkan kemejanya kembali.
"That is mine."Singto meletakkan tangan kanannya di dada Krist lalu mengecupnya bibir merah muda miliknya.
Singto kembali ke tempat duduknya menikmati sarapan pagi istimewanya.[Saat Krist Audisi]
"Aku gugup..."Thiniti yang seperti dijanjikan akan ikut ke Gmm bersama Toptap, GunSmile dan Ssing mengigit jarinya.
"Yach!!!jangan bikin aku juga lebih gugup donk!!!"umpat Krist yang mondar mandir tidak mau duduk menunggu antrian.
Kriiing Kriiing Kriiing
Singto Calling
"Phi Siiing...~"Krist terlihat merengek di depan temannya yang tertawa mengejek karena baru kali ini teman-temannya melihat sifat manja Krist pada tunangannya.
"I miss you...kau tahu...aku ingin memakanmu saat ini..."rayu Singto.
"Phi...."Krist teringat ciumannya pagi ini. Telinganya langsung merah merona.
"Krist Perawat..."seorang pegawai Gmm.
"Aku dipanggil Phi...sudah dulu ya..."Krist beranjak berdiri
"I Love you Kit...su su na..."Krist tersenyum mendengar kata terakhir dari Singto.
Krist mengangguk kepada sahabat-sahabatnya lalu masuk kedalam.
30menit kemudian
"Yang lain tadi cepat...kenapa Kit lama ya..."Thiniti merasa cemas
Krist keluar dari ruang audisi...
Semua teman2nya menghampirinya. Krist merangkul bahu GunSmile dan Toptap. Kakinya seperti jelly.
"aku lapar..."hanya kata ini yang terucap dari mulut Krist. Lalu mereka pergi ke tempat makan di pinggiran jalan.
Krist makan dengan lahap seperti tidak makan selama 3hari. Yang lain hanya menatapnya bingung.
Drrrt Drrrt Drrrt
Namtan message...
"Krist...aku tidak ditempat sekarang, lagi mendampingi seorang artis syuting di luar gedung. Bagaimana tadi?"sending message from Namtan
"Aku tidak tahu. Aku hanya disuruh memerankan beberapa peran saja. Setelah itu mereka hanya menganggukan kepala. Trus aku hanya diminta keluar menunggu pihak Gmm menghubungiku."balas Krist
"Ok..."balas Namtan
"Apa maksudnya Ok?"gumam Krist.
"Krist...tadi gimana?"Thiniti bertanya setelah mendengar gumaman Krist.
"Tidak tahu...aku cuma disuruh memerankan beberapa peran setelah itu mereka menganggukan kepala, lalu diminta keluar menunggu pihak Gmm menghubungiku."GunSmile menepuk-nepuk bahu Krist yang lain juga ikut tertunduk lesu.
"Krist...bayar..."Ssing berdiri lalu berjalan menuju mobil Toptap diikuti GunSmile dan Thiniti.
"Hey!!!Kalian yang ikut kenapa aku yang traktir kalian..."sungut Krist memeriksa dompetnya. Uang sakunya kurang, Krist tersenyum melirik Toptap...
"Kitten uang sakuku kurang..."Toptap tersenyum...
"Setelah ini kita kencan...?"pinta Toptap. Krist berpikir sebentar...
Lalu mengangguk mengiyakan
"Nonton?"pinta Krist, Toptap menggenggam tangan kanan Krist menuju kasir.
Sesampainya Krist dirumah. Krist heran dengan raut muka Singto yang terlihat masam.
"Phi Sing...tadi rasanya gugup sekali. Aku tidak tahu kenapa. Aku hanya diminta memerankan beberapa peran. Setelah itu diminta keluar."Singto langsung meninggalkan Krist. Masuk dalam ruang kerjanya. Krist hanya merasa heran.
Singto sedari tadi membalas perkataan dengan mode malas-malasan. Yang pertanda mood Singto lagi jelek.
Seperti biasa sebelum tidur Singto selalu memainkan gamenya. Krist masih tidak tahu kenapa dengan mood Singto, mencoba merangkul pinggang Singto.
Lalu menaruh kepalanya di paha Singto, memainkan jemarinya di lutut Singto yang membuatnya geli. Hingga membuatnya berhenti memainkan gamenya.
"Phi Sing...."Krist mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Kau tahu aku lagi marah bukan?tapi tidak tahu kenapa aku marah?"Krist mengangguk.
"Kau tadi habis dari audisi kemana?"tanya Singto. Krist berpikir sejenak...
"Apa Phi Sing maksud waktu aku nonton dengan Kitten?"tanya Krist pada Singto.
"aku cuma nonton Phi...tadi sehabis selesai audisi aku bilang aku lapar. Akhirnya kita berhenti di tempat makan pinggir jalan. Tak tahunya yang lain meminta traktiran padaku. Uang sakuku kurang. Hanya tinggal Kitten yang bersamaku, aku meminta patungan dengan Kitten. Trus sebagai gantinya Kitten ngajak nonton. Tentu saja aku mau. Nonton gratis pula."Singto menepuk jidatnya setelah mendengarkan penjelasan Krist.
"Bagaimana Phi Sing tahu? Phi Sing...jangan-jangan...mengikutiku?"tanya Krist balik, langsung mendapat cubitan di pipinya...
"sakiit!!!"rengek Krist mengelus-elus pipinya yang memerah.
"aku ingin membeli buku. Lalu aku melihatmu bersamanya."balas Singto mengusap-usap rambut Krist.
"Phi Sing cemburu...~"Krist lalu duduk di paha Singto tersenyum manja, bertatap muka dengan Singto, merangkulkan tangannya di leher Singto...
"Jangan menggodaku..."balas Singto dengan muka datarnya.
"Eeeemmm...bagaimana dengan ini..."Krist mengigit bibir bawah Singto. Lalu menyeringai
"Aku maunya ini..."Singto langsung melumat bibir merah muda itu. Dibalas Krist lebih intens.[Lulus]
"Phi Sing...mereka menghubungi ku Phi..."Krist merangkul Singto dan berjingkrak-jingkrak bahagia. Lalu mengecup beberapa kali bibir Singto.
"Jangan menggodaku..."seringai Singto
"Seperti ini..."Krist langsung melumat bibir manis di depannya. Tanpa perlu meminta atau bertanya Krist lebih merasa nyaman dengan bibir ini. Sebisa mungkin Krist menjaga jarak dengan Toptap demi Singto. Chat-chat Toptap lebih membalas seperlunya saja. Itupun demi tunangannya.
Bukan hanya karena itu saja. Krist lebih nyaman bersama dengan Singto. Menghabiskan hari-harinya berdua dengan Singto baik itu di campus atau di rumah.[Awal mula Pertengkaran kecil]
Krist mulai sibuk dengan jadwal latihan yang diberikan Namtan dan juga syuting beberapa drama series walau hanya sebagai figuran sembari melatih actingnya dibawah pengawasan Namtan dengan ketat.
Tak jarang Krist akhirnya tidur dilokasi syuting atau di dorm yang diperuntukan untuknya.
Untuk diawal kegiatannya Krist membalas setiap chat yang dikirimkan oleh Singto.
Namun, lama kelamaan Krist menjadi jarang membalas chat Singto. Hanya sesingkat atau sedikit mungkin chat itu terbalas. Hingga Singto marah besar.
Singto menghubungi Namtan.
"Kita harus bicara. Empat mata." pinta Singto. Lebih tepatnya terdengar seperti perintah yang mutlak bagi Namtan.
Siang itu di sebuah cafe Singto telah menunggu kehadiran Namtan.
"Swaddekhap Phi Sing..."Namtan merasa bergidik melihat mata Singto dengan memendam segala amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my music [COMPLETED]
RomansaWarning : Terkhusus 17+ Dibawah umur dilarang keras!!! Kalian tetep baca. Thank you~ Cast : Krist Perawat Singto Prachaya Toptap Lee Thanat Thiniti GunSmile Ssing Off jumpol Gun Attaphan You're... is my music