Trap

422 30 33
                                    

Singto pagi ini menuju kantor polisi. Tay memperkenalkan temannya, Kangsom. Kepala kepolisian Bangkok.
Singto melaporkan beberapa intaian yang dilakukannya pada Toptap. Singto hari ini berencana untuk menjebaknya bersama New dan Wad.
"Maaf, Saudara Singto...anda juga harus mengikuti aturan hukum. Saya harap anda tidak bertindak gegabah."pinta Kangsom sang Kepala Polisi
"Ya. Tentu saja Pak."jawab Singto
"Apabila malam ini gagal. Dia akan semakin lebih berhati-hati. Dan sudah membaca pergerakan anda, Saudara Singto. Bahwa selama ini anda sudah mengintainya."jelas kepala polisi.
"....."Singto hanya terdiam.
Tay menekan bahu Singto pelan. Mengangguk saat Singto menatapnya.
......
Sore itu Singto pulang lebih awal. Krist sudah berdandan sedari tadi. Hatinya berbunga, Krist merasa suntuk dirumah, walau terkadang Attaphan datang disiang hari membawakan beberapa cake permintaannya.
Tetap saja Krist merasa suntuk. Sore ini Singto mengajaknya jalan-jalan. Membuat hatinya berbunga, menghilangkan rasa kesalnya pada Singto semalam.
"au...lihat siapa yang menawan ini..."Singto memeluk dan mengecup kening Krist. Krist tersenyum manis.
"Buruan phi Sing...aku sudah siapkan bajunya."Krist mendorong Singto menuju kamar mandi. Sebelum masuk Singto meminta 1kecupan di bibir manisnya.
Krist turun kebawah...
"Mae ikut ya..."pinta Mae. Krist menggelengkan kepala dan jari telunjuknya.
"Ok. Ok. Ok. Tapi bawa pulang dumpling untuk Mae..."pinta Mae
"Siap Mae..."Krist memeluk Mae. Mendapati Singto sudah siap.
.......
Toptap melihat mobil Singto keluar. Terlihat di kaca pintu mobil, Singto terlihat tidak sendirian. Toptap yakin Singto pergi dengan Krist. Maka Toptap bersiap-siap untuk mengikuti mereka berdua.
.......
Tak jauh dari Toptap yang sudah melajukan montornya. Seseorang yang sedari tadi mengintai Toptap, ampPhuri. Pasukan khusus yang ditunjuk Tay Tawan, atasannya untuk mengintai dan melaporkan semua hasil intaiannya. Termasuk bila ada keadaan mendesak. AmpPhuri mendapat perintah untuk menjaga Krist. Yang juga melajukan montornya mengikuti Toptap dari belakang.
.............
Begitu juga mobil sedan hitam yang sedari tadi parkir didepan sebuah rumah warga sekitar.
"Mereka mulai bergerak."4 orang polisi yang dipimpin oleh Kapten Tul, Mark, yong dan pluem.
"Siap kapten."jawab anak buah Kapten Tul bersamaan.
......
Setelah Toptap mengetahui area parkir Singto. Toptap kembali ke rumahnya. Mengambil mobilnya. Kembali lagi ke tempat Krist pergi. Memarkirkan mobilnya tak jauh dari mobil Singto.
......
Pasukan khusus yang dikirim Tay langsung melaporkan hal ini pada Singto dan Tay atasannya.
.......
"Oi..dia pintar juga ternyata. Pantas pria itu terlihat khawatir."gumam Yong.
"Dia juga jago bela diri. Sepertinya kita harus hati-hati dengan Pria ini."jelas Kapten Tul
"Siap Kapten."jawab Mark, Yong dan Pluem bersamaan.
.........
Krist sangat gembira. Walau banyak beberapa orang yang mengambil gambarnya bersama tunangannya. Krist yang dalam pikirannya pertama kali merasa risih dengan sorotan mata orang-orang yang seolah menghujamnya.
Singto menarik tangan kanan Krist masuk ke dalam lengannya, Krist menatap Singto yang tersenyum lembut padanya. Membalas senyum Singto karena membuat perasaannya tenang kembali.
Singto menepuk-nepuk punggung tangan Krist sambil berjalan berdua. Sesekali memberi salam pada orang yang menyapa keduanya.
Sesekali memainkan jemari Krist. Singto teringat ketika melihat jari manis Krist tanpa cincin pertunangan mereka. Singto masih menyimpan itu.
Melihat furniture...Krist yang melihat ada motif menarik matanya, menginginkan itu. Singto hanya mengangguk. Krist terlihat gembira.
Di supermarket Krist mengambil hampir semua snack kesukaannya. Daging, dumpling frozen pesanan Maenya, Pasta dan banyak sekali hampir memenuhi keranjang belanjaannya.
Singto menyadari sekilas tertangkap matanya anak buah Tay. Pasukan khusus yang dimintanya. Dan Kapten Tul yang diperkenalkan oleh Kepala Polisi pagi tadi, memakai pakaian biasa dalam penyamarannya.
Malam ini adalah malam yang membahagiakan bagi Krist. Hingga Singto bertemu Tay dan New. Singto hendak memperkenalkan tunangannya kepada sahabatnya ini.
"Hi..."New langsung memeluk Singto mendapat tampang tidak mengenakan dari Krist dan Singto.
"Aktingmu berlebihan."bisik Singto. New hanya tertawa terbahak-bahak. Tay menarik istrinya setelah melihat reaksi Krist.
"Cukup godaanmu."gumam Tay.
"Krist perkenalkan ini sahabatku yang aku katakan ingin kuperkenalkan padamu. Ini New. Newwie dan suaminya Tay Tawan."Krist menyambut uluran tangan New dan Tay.
"Krist."
"Tay. Maafkan dia yang suka berlebihan."Tay merangkul pundak New.
"Ini istriku Newwie. Panggil saja New."New menjabat tangan Krist.
"Dia selalu cerita tentangmu. Dia sangat tergila-gila padamu."ungkap New, Singto menaikkan alisnya. Krist merona tersenyum manis.
....
Dari kejauhan...
"Siapa itu? Sepertinya teman si Bangsat itu. Aku harus menunggu. Terlalu berbahaya kalau banyak orang."gumam Toptap.
Benar adanya, Toptap mengikuti Krist dan Singto. Toptap bermaksud menjalankan aksinya malam ini untuk.....
......
"Hey...bagaimana kita rayakan pertemuan kita. Nonton, setelah itu kita makan malam bersama. Ok?"New merangkul Krist yang terlihat sangat jelas Krist merasa tidak nyaman. Singto melepaskan tangan New sahabatnya ini.
"Lepas!!!"Singto melepaskan tangan New...
"Oho!!!Lihat...Tay...bagaimana dia sangat overprotektif...kita sahabatnya tidak pernah melihat ini, Krist."New memperlihatkan pada suaminya.
"Kau...yang over!!!sini!!!"Tay menarik New untuk berdiri di sampingnya.
"au...Kalian cemburu rupanya..."goda New.
"Ayo...."Singto mengajak Krist dan Tay berbelanja lagi meninggalkam New sendirian.
"Phi Sing...nonton yux."pinta Krist.
"Ayo...Krist...Let's go..."New menarik Krist dengan paksa sampai stand tiket Cinema.
Saat menonton Krist tidak merasa nyaman dengan suasana yang gelap gulita.
Beberapa kali Krist memegang tengkuknya. Singto memberi kode pada New yang duduk di sampingnya. Untuk meninggalkan studio.
Akhirnya mereka berempat keluar dari studio. Beberapa saat setelah keluar dari pintu. Krist yang merasa sesak napas.
Menjauh dari pintu dan duduk di sofa pengunjung. Untuk mengambil napasnya kembali. Singto memeluk Krist lalu mengusap punggung Krist secara perlahan.
Setelah Krist merasa nyaman, Krist melepaskan pelukan Singto,  Singto tetap menggenggam tangan Krist. Mengelus-elus punggung tangannya.
"Ok?"Krist mengangguk. Lalu berdiri dan tersenyum. Krist, Tay, New dan Singto melanjutkan kembali untuk pergi ke salah satu stand foodcourt di Mall tersebut. Krist memilih hanya untuk memesan ice cream, Singto strawberrycake, New chocolate hot dan chessecake, Tay Coffe latte. Sesekali New menggoda suaminya yang dibalas dengan rayuan Tay sendiri bila setelah melakukan itu, merasa malu sendiri.
.....
Sepulang mereka berempat. Saat di area parkiran. Krist yang baru membuka pintu mobil, Singto berpamitan untuk ke toilet sebentar. Lalu Krist, mengiyakan dengan anggukan.
Toptap yang merasakan kesempatan itu. Mulai menjalankan mengendap-endap di belakang Krist.
Secepat kilat mengunci tangan Krist dan membekap Krist dari belakang. Tak berselang lama. Datang AmpPhuri menarik kerah Toptap kebelakang yang jatuh tersungkur. Toptap langsung bangkit dan meninju Amp namun mampu ditangkisnya. Amp mencoba menarik tangan Toptap untuk menguncinya, Toptap mampu mengelak.
Toptap langsung meninju perut Amp.
Akhirnya Amp mengambil kuda-kuda memulai untuk menangkap Toptap. Amp tanpa memberi waktu pada Toptap melayangkan tinjunya ke arah wajah Toptap.
Yang sisi kanan mampu ditangkis Toptap, namun sisi kiri yang secepat kilat mengenai. Menendang pinggang sisi kanan Toptap, lalu meninju lagi perut Toptap, hingga membuatnya jatuh tersungkur lantai.
Secepat kilat Amp membalikkan tubuh Toptap. Menindih lalu menguncinya.
Kapten Tul yang sudah melihat pertengkaran itu. Mengacungkan pistolnya...
"Polisi!!!Diam ditempat." Kapten Tul, Mark dan Yong mengarahkan pistolnya ke arah Toptap yang sudah dikunci oleh Amp.
Pleum yang mencoba mendekati Krist...
"Aaaaa..."Krist histeria tidak ingin dipegang oleh Pluem, membuat yang lain menatapnya.
Singto mendekat lalu memaksa memeluk Krist yang terus histeria dan memukulnya...
"Aaaaa..aaa....aaa...."Krist terus memukul Singto tanpa henti...
"Ini aku sayang...ini aku...phi Sing...Singto...tunanganmu...ini aku...aku disisimu...tenang...aku disisimu...."Krist yang merasa lelah memeluk Singto dengan erat dan menangis keras. Yang lain menatap heran.
"Phi Sing...phi Sing...phi Sing...phi Sing...Phi Sing..."tangis Krist tanpa henti.
"Iya...semua sudah berlalu sayang...aku disini...phi Sing...disisimu...aku disisimu..."ucap Singto berulang menenangkan Krist, mengelus-elus kepalanya.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang